JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Semarakkan acara Tribute Riyanto, PC GP Ansor Mojokerto Raya (Kota dan Kabupaten Mojokerto) menggelar dialog kemanusiaan dengan menghadirkan seorang Presiden Republik Jancuker Sujiwo Tejo dan pendakwah Habib Husein Ja'far Al Hadar.
Dialog dengan tema menjunjung toleransi menciptakan persatuan digelar di Pendopo Rakyat Rumah Dinas Wakil Bupati Mojokerto di Banjaragung - Puri, Mojokerto, Senin (19/12/2022) malam.
Acara dialog interaktif antara para milenial yang hadir terdiri dari para pemuda tergabung dibeberapa organisasi islam maupun non islam serta para budayawan muda lainnya berlangsung hingga larut malam dalam suasana kedamaian dan khidmat.
Melalui alunan kidung kidungnya yang menyentuh hati, Sujiwo Tejo mengajak kepada para generasi muda untuk selalu untuk menjaga toleransi antar umat beragama serta senantiasa menghormati para kiai dan guru serta menjunjung tinggi harkat dan martabat orang tua kandung.
"Untuk menuntut atau belajar ilmu itu harus langsung datang kepada guru maupun kiai, jangan sebaliknya. Sedangkan, kalau hidup kita ingin berhasil dan barokah didunia, serta apapun yang akan kita lakukan bersifat positif, mintalah restu dan doa dari orang tua kandungmu. Hidupmu akan menjadi berharga kalau kamu selalu patuh dan mejunjung tinggi harkat martabat orang tua kandungmu," tegas Sujiwo Tejo
Sedangkan Habib Husein Ja'far Al Hadar Pendakwah Milenial, dalam isi dialog menyampaikan bahwa, Dialog Kemanusiaan Untuk Menjunjung Toleransi Menciptakan Persatuan tersebut, merupakan keberagaman suku, agama, dan ras bangsa Indonesia yang menjadi keunikan tersendiri dan kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Untuk itu, dibutuhkan upaya maksimal dalam menciptakan kerukunan antar umat agar dapat menjaga keutuhan dan persatuan bangsa ini.
"Monumen kebudayaan, kebangsaan dan keberagamaan yang telah didirikan di atas kepahlawanan Riyanto. Harus selalu ditumbuhkan menjadi harga mahal dari wafatnya almarhum Riyanto, yaitu dalam nilai kebudayaan kebangsaan dan keagamaan yang diikat dalam satu nilai utama adalah toleransi.
Malam ini, ekspresinya begitu luas dan beragam ada senyum maupun tangis, yang membuat sosok almarhum Riyanto terasa hadir dan memberikan kekuatan bagi kita para pejuang kemanusiaan, untuk terus berada di garda depan dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan khususnya di Mojokerto Raya sebagai tuan rumah," terangnya.
Karena platform digital itu sekarang menguasai berbagai narasi baik itu kebangsaan keagamaan maupun kebudayaan. Untuk itu, perjuangan toleransi utamanya sekarang adalah di media digital, bagaimana anak-anak muda yang berada di sana itu menjadi inspirator sekaligus penerima inspirasi tentang toleransi. Mereka mengadopsi nilai-nilai itu dari digital, kegiatan malam ini dapat menjadi gong untuk menumbuhkan inspirasi dan semangat bagi lainnya untuk memviralkan di berbagai media sosial.
"Kita mengambil ilmu sumbernya harus berbasis kepada guru yang kompeten. Karena belajar dari plafon digital enggak ada masalah, hanya sebagai wasilah sebagaimana kita belajar dari buku dari media-media manapun. Terpenting sumbernya harus berbasis kepada guru yang kompeten Bukan dari sumber-sumber yang tidak yang memiliki kompetensi. Nah, dari sanalah kemudian keberkahan akan tumbuh. Kita mengambil ilmu melalui platform Digital dari guru-guru diyakini keberkahannya. Untuk dialog kemanusiaan dalam rangka toleransi menciptakan persatuan ini, yang pertama mendoakan almarhum Riyanto karena beliau telah memberikan kontribusi yang besar bagi toleransi kita dan kemanusiaan. Kemudian yang kedua menjadi momentum silaturahmi bagi kita di tengah perbedaan. Ketiga, menjadi momentum bagi kita untuk mengingat kembali nilai-nilai kemanusiaan dan menyebarkannya kembali dengan penuh semangat nilai-nilai kemanusiaan," jelasnya. (din)