JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Sebuah video berisi kampanye hitam (black camping) mengarah kepada Kiai Kholilurrahman, calon Bupati Pamekasan dari pasangan Kharisma.

Video itu direkam di dalam sebuah masjid, tentang ajakan untuk tidak memilih Kiai Kholilurrahman. Bahkan ingin mengalahkannya dengan cara membuat tuduhan bahwa Kiai Kholilurrahman pernah ingin memenjarakan Kiai Ali Salim Beringin.

Rekaman video di dalam masjid itu, diikuti beberapa jemaah dan anak-anak.

Menanggapi hal itu, Kiai Kholilurrahman menilai bahwa video itu bertujuan untuk menjatuhkan dirinya. Bahkan ingin menggagalkan dirinya.

"Saya lihat videonya ada dua hal yang sangat saya sayangkan karena terjadi setelah baru saja kita deklarasi kampanye damai," ujar Kholilurrahman, Kamis (02/10/2024).

Dua hal itu, pertama; ingin menggagalkan dan mengalahkan Kharisma dengan cara memprovokasi. Tapi mantan Bupati Pamekasan 2008-2013 ini minta kepada timnya untuk tidak ikut terprovokasi.

"Provokasi itu idak perlu ditanggapi dengan marah-marah, dengan emosi," imbuhnya.

Kedua, ada pernyataan dalam video itu bahwa Kiai Kholil dituduh ingin memenjarakan Kyai Haji Ali Salim. Tuduhan itu sama sekali tidak benar. Tuduhan itu tanpa bukti dan tidak menyebutkan tempat dan tanggalnya kapan itu terjadi.

"Sekali lagi, saya berharap tim saya di masyarakat di bawah tidak terprovokasi dengan itu. Ketika terprovokasi, maka akan membuat suasana keruh dan tidak kondusif," ungkapnya.

Kiai Kholilurrahman berharap, pengawas Pemilu tidak diam ketika ada video provokasi bahkan black campaign. Jika hal itu dibiarkan, akan mengundang situasi tegang dan tidak kondusif.

"Saya tidak pernah ingin memenjarakan siapapun. Hubungan saya dengan Kiai Ali Salim baik-baik saja," tandasnya.

Kepada Kiai Ali Salim, Kiai Kholil berharap untuk menghentikan video tersebut agar tidak semakin menyebar. Apalagi Kiai Ali Salim dalam beberapa video yang beredar, menyatakan netral terhadap paslon manapun. (did).