JATIMPOS.CO/SURABAYA - Pemprov Jatim mengumumkan membuka lowongan sebanyak 1.817 formasi dalam penerimaan CPNS Jawa Timur 2019 dalam beragam jabatan untuk Tenaga Guru, Tenaga Kesehatan, dan Tenaga Teknis.
Dari 1.817 formasi itu, alokasi lowongan terbanyak ialah untuk Tenaga Guru, yaitu sebanyak 1.133 formasi. Tenaga Teknis di urutan kedua dengan kebutuhan 362 formasi, sementara Tenaga Kesehatan memiliki alokasi 322 formasi.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur, Anom Surahno dalam konferensi pers yang berlangsung di kantornya, Rabu (13/11/2019).
Mengenai kualifikasi pendidikan sebagai salah satu syarat pendaftaran di CPNS 2019 Jawa Timur mulai D3, D4, S1, S2, dan Profesi untuk beragam jurusan. Namun demikian tak ada kualifikasi pendidikan lulusan SMA di 1.817 formasi yang tersedia.
Menurut Anom, pelamar CPNS tahun ini diperkirakan lebih banyak dari tahun kemarin, karena dalam seleksi administrasi tidak ada pembatasan jenjang akreditasi perguruan tinggi (PT).
"Tidak ada batasan akreditasi, harus minimal A atau B. Pokoknya terakreditasi," kata Anom yang juga mantan wartawan ini.
Selain itu, Anom mengingatkan kepada para pelamar CPNS agar berhati-hati terhadap modus penipuan dalam gelaran seleksi CPNS. Ia menegaskan bahwa tidak ada pihak manapun yang dapat membantu dan menjamin kelulusan pelamar dalam seleksi CPNS 2019.
Ia memberi contoh kasus di Kediri. Seseorang menjanjikan bisa meluluskan calon, dan bayarnya bisa belakangan. Yang seperti ini, kalau nanti calonnya lulus, yakinlah bahwa itu atas usahanya sendiri. Bukan karena usaha si calo.
Anom menjelaskan, pendaftaran lowongan CPNS dilakukan secara online dengan mengakses alamat website Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) http://sscasn.bkn.go.id. Oleh karena itu, dia meminta pada para pelamar CPNS Pemprov Jatim untuk menyiapkan dengan baik seluruh berkas yang dibutuhkan sebelum mendaftar.
Adapun pelaksanaan tes CPNS, menggunakan sistem computer assisted test (CAT) dan diperkirakan akan dilaksanakan pada bulan Februari 2020. Penggunaan sistem CAT ini memungkinkan peserta langsung mengetahui hasil yang diperolehnya secara langsung setelah ujian selesai.
"Sistem ini meminimalisir segala praktik kecurangan seperti joki," bebernya.
Adapun rencana pelaksanaan tes akan dilaksanakan di Gedung Serbaguna Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kawasan Citraland.
Diperkirakan daya tampung gedung itu mencapai 600 - 1000 orang. Jadi, kalau misalnya peserta seleksi CPNS mencapai 80.000, pelaksanaan tesnya 5 kali sehari, maka bisa berlangsung sekitar 1 bulan. (yus)