JATIMPOS.CO/KAB. MOJOKERTO - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Serah Terima Jabatan (Sertijab) Bupati Mojokerto Muhammad Albarra dan Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Rizal Octavian masa jabatan 2025-2030 di Gedung DPRD Kabupaten Mojokerto, Rabu (5/3/2025).

Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah menyampaikan terkait pentingnya transportasi publik yang terintegrasi, terutama di wilayah aglomerasi di sekitar Mojokerto yakni Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbangkertosusila).

Terlebih, saat ini telah ada lima koridor Bus Trans Jatim yang menghubungkan berbagai rute di wilayah aglomerasi, termasuk Mojokerto. Bahkan dalam waktu dekat, akan ada penambahan rute, yakni Koridor 6 yang menghubungkan Sidoarjo-Mojokerto.

"Rencana pembukaan rute koridor 6 ini sangat penting bagi Mojokerto untuk mendorong terwujudnya pembangunan terintegrasi serta memperkuat konektivitas antar wilayah aglomerasi Gerbangkertosusila," ujar Khofifah.

Untuk itu, Gubernur Khofifah meminta Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto untuk menangkap peluang ini. Terutama titik-titik mana saja yang jalurnya dikehendaki untuk dilewati Trans Jatim. Terutama di titik destinasi wisata maupun wilayah industri.

"Mohon dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jatim destinasi wisata mana yang dikehendaki menjadi rute tujuan Trans Jatim. Karena transportasi publik ini penting sebagai penyambung satu daerah dengan daerah lainnya," terang Khofifah.

Selama ini, lanjut Khofifah, kehadiran Bus Trans Jatim ini sangat diminati dan ditunggu-tunggu masyarakat. Sejak diluncurkan, moda transportasi massal ini menjadi andalan masyarakat dalam beraktivitas, bahkan selalu ramai peminat.

"Alhamdulillah hadirnya moda Bus Trans Jatim direspons baik oleh masyarakat. Banyak sekali testimoni pengguna Trans Jatim. Bahkan menurut Direktur Perhubungan Darat Kemenhub yang beberapa kali hadir di peresmian koridor Trans Jatim, armada Trans Jatim kita paling canggih teknologinya dari seluruh angkutan darat di indonesia," kata Khofifah.

"Trans Jatim sudah pakai Artificial Intelligence (AI). Misal ada sistem yang memberikan informasi kapan waktu keberangkatan, waktu menunggu, waktu kedatangan dan lain sebagainya," ungkap Khofifah menambahkan.

Lebih lanjut, Khofifah juga mengingatkan kepada Bupati dan Wabup Mojokerto, agar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mojokerto harus inline dengan RPJMD Provinsi dan RPJMN. Kemudian, RPJMD Kabupaten Mojokerto juga memperhatikan perencanaan pembangunan di wilayah aglomerasi.

"Detail plan yang tadi disampaikan Pak Bupati sangat bagus, kemudian bagaimana wilayah aglomerasi ini saling terintegrasi termasuk transportasi publiknya bagaimana bisa membantu koneksitas satu industri dengan industri lain di wilayah ini," kata Khofifah.

"Pembangunan prinsipnya harus terintegrasi. Membangun Mojokerto harus melihat peta aglomerasi wilayah di sekitar. Jadi Pak Bupati, Pak Wabup, dan pimpinan DPRD maupun forkopimda plus harus saling bersinergi dan berkolaborasi agar berbagai proses pembangunan bisa terlaksana dengan baik," pungkas dia.(*)