JATIMPOS.CO//SURABAYA - Dalam rangka mengantisipasi dan mencegah penularan Virus Corona atau COVID-19, seluruh masyarakat diharapkan untuk saling melindungi diri. Salah satunya, yakni dengan cara meminimalisir kontak atau hubungan langsung dengan orang lain. Seperti, berjabat tangan langsung atau mendatangi tempat keramaian.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, apabila merasa tidak sehat dan bergejala pneumonia seperti sesak napas, demam, batuk dan pilek, agar segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat.
“Yang terbaik memang cari rumah sakit yang terdekat. Kenapa? kalau ini sebetulnya RS kita bisa cepat menangani pasien suspect ataupun yang sudah positif, maka ia juga cepat sembuh. Tapi memang paling baik itu mencegah,” kata kata Wali Kota Risma dalam Jumpa Pers di kediaman walikota, Jalan Sedap Malam, Minggu (15/03/2020).
Setidaknya ada 44 rumah sakit di Jawa Timur yang menjadi garda depan atau rujukan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Yakni, RSUD dr. Saiful Anwar (Kota Malang), RSUD dr. Soedono (Kota Madiun), RSUD Syarifah Ambami Rato Ebo (Bangkalan), RSUD Blambangan (Banyuwangi), RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesomo (Bojonegoro), RSUD dr. Koesnadi (Bondowoso), RSUD Ibnu Sina (Gresik), RSUD dr. Soebandi (Jember), RSUD Kab. Jombang (Jombang), RSUD Kab. Kediri (Kediri), RSUD Mardi Waluyo (Kota Blitar), RS Tk. II dr. Soepraoen (Kota Malang), RSU Panti Waluyo Sawahan (Kota Malang), dan RSU Lavalette Malang (Kota Malang).
Selain itu, RSU Katholik Surabaya (Kota Surabaya), RSU Adi Husada Undaan (Kota Surabaya), RSU PHC Surabaya (Kota Surabaya), RSUD Bhakti Dharma Husada (Kota Surabaya), RSI Surabaya Jemursari (Kota Surabaya), RSU Siloam Hospital (Kota Surabaya), RSU Haji Surabaya (Kota Surabaya), RSU Premier Surabaya (Kota Surabaya), RSU Husada Utama Surabaya (Kota Surabaya), RSU Bhayangkara Tk. II HS. Samsoeri Mertojoso (Kota Surabaya), RSU Manyar Medical Center (Kota Surabaya), RSU Manyar Medical Center (Kota Surabaya), RSU Universitas Airlangga (Kota Surabaya), RSU National Hospital (Kota Surabaya), dan RSU Royal Surabaya (Kota Surabaya).
Terdapat pula di RSUD dr. Soegiri (Lamongan), RSU Muhammadiyah Lamongan (Lamongan), RSUD dr. Haryoto Kab. Lumajang (Lumajang), RSUD Kanjuruhan Kepanjen (Malang), RSU Wava Husada (Malang), RSUD Prov. Dr. Soekandar (Mojokerto), RSUD Nganjuk (Nganjuk), RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan (Pamekasan), RSUD Bangil (Pasuruan), RSUD dr. Harjono S. Kab. Ponorogo (Ponorogo), RSUD Sidoarjo (Sidoarjo), RSI Siti Hajar Sidoarjo (Sidoarjo), RSU Mitra Keluarga Waru (Sidoarjo), RSUD dr. R. Koesma Tuban (Tuban), dan RSUD dr. Iskak Tulungagung (Tulungagung).
Presiden UCLG Aspac ini juga berpesan, bahwa saat ini protokol kehidupan sehari-hari sangatlah berbeda dengan sebelumnya. Baik kehidupan yang mendasar di lingkungan keluarga, tempat kerja hingga fasilitas umum.
“Protokolnya memang harus kita rubah, seperti kita tidak boleh bersalaman. Karena itu saya harap semua tidak perlu saling tersinggung atau marah,” katanya.
Bahkan, untuk mengantisipasi persebaran COVID-19 agar tidak meluas, Wali Kota Risma bakal mengundang berbagai elemen masyarakat. Sebab, ia menilai, Virus Corona ini sudah menjadi permasalahan bersama. Karenanya, untuk melawan virus tersebut juga harus dilakukan bersama-sama.
“Karena ini adalah masalah bersama, karena siapapun dia, kapanpun dia, bisa saja terkena. Nanti kita segera buat protokol seperti apa, baik di sekolah, perkantoran, transportasi massal maupun transportasi umum itu nanti seperti apa,” tegasnya.
Wali Kota Risma mengakui, pihaknya melalui jajaran kecamatan dan kelurahan juga terus melakukan sosialisasi langsung ke tempat-tempat ibadah. Ia ingin agar para pengurus masjid rutin menjaga kebersihan, seperti membersihkan karpet untuk tempat sholat.
“Saya juga akan turun ke tempat ibadah untuk sosialisasi itu. Kita camat dan lurah sudah turun semuanya untuk sosialisasi agar karpet digulung,” pungkas Risma. (fred)