JATIMPOS.CO//SURABAYA - PDAM Surya Sembada Surabaya terus berinovasi untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan di kota Surabaya dan sekitarnya. Pada tahun 2024 panjang pipa terpasang sepanjang 6.589 kilometer untuk melayani sekitar 629.963 SR (Sambungan Rumah) pelanggan.
Inovasi layanan yang diluncurkan pada momen Hari Jadi ke-48 PDAM Surya Sembada yaitu Meter Air Pintar (MAP) dalam rangka mendukung Surabaya sebagai Smart City.
Surabaya sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan program Smart City (Kota Pintar). Program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Surabaya melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam pelayanan publik.
PDAM Surabaya melaunching kurang lebih 1.000 MAP yang terpasang di kawasan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, serta di Kelurahan Tandes Surabaya.
"Saat ini kami selesai memasang kurang lebih 1.000 MAP dan 8 Gerbang Lorawan (Long Range Wide Area Network), di Surabaya Barat dan Timur, untuk pencatatan meternya sudah online. MAP ini dilengkapi dengan fitur Automatic Meter Reader (AMR) atau pembacaan meter otomatis sehingga pemakaian air riil dapat diketahui setiap jam", kata Arief Wisnu Cahyono, Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya yang diwawancarai saat peringatan Hari Jadi ke-48 di kantor PDAM, Jl.Prof.Dr. Moestopo no.2 Surabaya pada hari Minggu (8/12/2024).
Arief memastikan system tersebut akan memberi respon time cepat secara otomatis, notifikasi lewat aplikasi jika ditemukan indikasi komsumsi pemakaian air yang tidak normal.
Sementara itu, Direktur Operasional PDAM Surabaya Nanang Widyatmoko menambahkan terkait kelebihan dari alat MAP ini, "Pelanggan akan mengetahui jumlah penggunaan air di rumahnya secara riil time melalui aplikasi Customer Information System (CIS) PDAM", kata Nanang.
Nanang menginformasikan keberadaan MAP untuk tahun ini adalah masih dalam tahap uji coba yang telah diterapkan di 1.000 titik. "Berada di area perumahan Pakuwon City di Surabaya Timur dan Grand Pakuwon di Surabaya Barat, kami akan evaluasi alat MAP ini setiap bulan, " lanjut Nanang.
Harapannya, jika berhasil, .MAP akan dianggarkan untuk dipasang kepada seluruh pelanggan. "Saat ini (2024) kita masih trial dan error juga karena dalam tahap mengevaluasi baik itu kelebihan maupun kelemahan dari alat baru ini, jika para pelanggan merasa alat ini bermanfaat dan dinilai menambah kualitas layanan PDAM, ke depannya tentunya atas persetujuan direksi akan juga diimplementasikan kepada seluruh pelanggan di kota Surabaya", tutup Nanang. (fred)