JATIMPOS.CO//SURABAYA – Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan "Sosialisasi UKBI Adaptif Merdeka bagi Pemangku Kepentingan" di Hotel JW Marriott Surabaya, Selasa (12/11/2024).
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia di lingkungan pemerintahan Kota Surabaya dan dihadiri oleh 71 peserta, termasuk sekretaris badan, sekretaris dinas, sekretaris RSUD, sekretaris kecamatan, dan ketua tim kerja.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji, S.T., M.MT. Dalam sambutannya, Agus menyampaikan apresiasi kepada Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur atas inisiatif strategis ini.
"Kegiatan ini selaras dengan visi Wali Kota Surabaya untuk menjadikan Surabaya sebagai kota global yang tetap menjaga jati diri masyarakat Indonesia. Saya berharap para peserta memanfaatkan kesempatan ini untuk mendalami pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar," ujar Agus.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Dr. Umi Kulsum, M.Hum., hadir dan memaparkan materi mengenai pentingnya pengutamaan bahasa Indonesia di ruang publik, termasuk implementasi tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka.
Dalam pemaparannya, Dr. Umi Kulsum, M.Hum., menekankan bahwa penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan cerminan identitas bangsa dan sangat penting dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk di lingkungan pemerintahan.
"Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) UKBI berharap melalui acara ini, keunggulan UKBI Adaptif Merdeka dapat dimanfaatkan secara optimal di lingkungan pemerintahan. Kami berharap acara ini dapat membangun pemahaman mendalam tentang pentingnya penguasaan bahasa Indonesia, menginspirasi kolaborasi antar pemangku kepentingan, mendorong komitmen partisipasi dalam program pengembangan kebahasaan, serta menguatkan jejaring antar lembaga di lingkungan pemerintahan Kota Surabaya," ungkap Umi Kulsum.
Acara ini diharapkan memberikan dampak positif bagi aparatur pemerintahan Kota Surabaya dalam meningkatkan literasi bahasa Indonesia. Dengan penguasaan bahasa yang baik, pelayanan kepada masyarakat dapat lebih komunikatif, efisien, dan tetap mencerminkan identitas nasional.
Dengan sosialisasi ini, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur berharap Surabaya semakin siap menjadi kota global yang tetap menjaga nilai-nilai budaya Indonesia, termasuk bahasa Indonesia sebagai identitas nasional. (zen/rl)