JATIMPOS.CO//SURABAYA - Sangat memprihatinkan, ditengah banyaknya prestasi membanggakan baik skala Nasional maupun Internasional ternyata kota Surabaya saat ini menduduki rangking pertama dalam kasus Narkoba di Jawa Timur.

"Sangat memprihatinkan," ungkap Kepala BNN kota Surabaya AKBP Kartono SH, Mhum disela -sela kampanye anti narkoba 'Suroboyo Wani Lawan Narkoba' di Jl. Simojawar Kec. Sukomanunggal Surabaya hari Minggu pagi (26/1).

Salah satu upaya untuk memberantas Narkoba di Surabaya kata Kartono adalah mengadakan kampanye secara rutin setiap hari Minggu pagi lewat senam kebugaran komunitas Lansia seperti di jl.Simojawar Surabaya tersebut.

Kampanye anti Narkoba di jl.Simojawar minggu pagi tersebut diikuti oleh sekitar 500 Lansia berasal dari Kelurahan Simomulyo dan Simomulyo Baru,Kec.Sukomanunggal Surabaya.

Dipilihnya komonitas Lansia sebagai ajang kampanye anti Narkoba kata Kartono karena pihaknya ingin menciptakan keluarga Surabaya yang sehat dan terbebas dari pengaruh Narkoba.

" Kami ingin warga Surabaya jadi Pahlawan anti Narkoba dari dirinya sendiri''tandas Kartono meyakinkan.

"Kami akan terus mengampanyekan anti Narkoba di kota Surabaya agar kedepan kota Surabaya bisa betul-betul bebas dari Narkoba," ujar Kartono penuh harap.

Dari 1.600 kasus Narkoba yang sekarang ditangani BNN Surabaya sekitar 300 kasus kata Kartono sudah direhalitir atau diobati.

Yang lebih memprihatinkan ungkap Kartono sebagian besar korban Narkoba di kota Surabaya adalah kaum remaja. Umumnya para korban adalah masih usia muda alias kaum remaja.

"Karenanya saat ini kami fokuskan kampanye anti Narkoba lewat keluarga," ujar Kartono sambil menambahkan umumnya Narkoba yang masuk ke kota Surabaya berasal dari luar negeri.(tot)