JATIMPOS.CO/KOTA BLITAR  - Dua partai politik besar pendukung pasangan calon (Paslon) Wali Kota – Wakil Wali Kota Blitar di Pilkada 2020 mendatang,  mulai unjuk gigi untuk memenangkan paslon dukungannya.


Kedua parpol tersebut adalah Partai Golkar yang mendukung Henry Pradipta Anwar – Yasin Hermanto, dan PDI Perjuangan yang mendukung paslon petahana Santoso-Tjutjuk Sunario. Sebagai bentuk dukungan, “perang” spanduk dan baliho pun tampak bertebaran di sejumlah ruas jalan Kota Blitar.

Mohamad Hardita Magdi, SH yang mewakili Partai Golkar kepada jatimpos.co, Jumat (25/9/2020) mengaku, pihaknya siap merebut kekuasaan dari paslon petahana di Pilwali Kota Blitar.

Partai Golkar yang mendukung paslon Henry-Yasin disebut-sebut mewakili kaum milenial. Sebagai kaum milineal tentu menginginkan terwujudnya perubahan di Kota Blitar.

Menurut Dito, panggilan Mohamad Hardita Magdi, setiap partai politik tentu mempunyai strategi untuk memenangkan paslon dukungannya. Untuk merebut hati rakyat, Partai Golkar sendiri sudah membuktikannya pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019 lalu, dengan merebut 9.000 suara, sehingga  mendapatkan dua kursi di DPRD Kota Blitar.

Menurutnya, kehadiran figur Henry menjadi angin segar bagi pemilih di Pilwali Kota Blitar nanti. Karena itu Partai Golkar dan partai pendukung lain bertekad memenangkan kandidat yang sudah diusung.  
Pasangan Henry-Yasin sendiri diusung oleh tiga parpol, yakni Partai Golkar, PKB, dan PKS, kolaborasi parpol yang memiliki jaringan cukup kuat.

Dari sisi hitung-hitungan politik paslon Henry - Yasin disebut-sebut tidak terlalu sulit untuk memenangi pertarungan di Pilwali Kota Blitar. “Untuk mengalahkan petahana, kami berpikir tidak terlalu sulit,” ujar Dito.

PDIP Tak Mau Kalah

Sementara itu, PDIP yang mendukung paslon petahana Santoso – Tjutjuk Sunario tak mau kalah. PDIP mengaku telah menyusun strategi dengan mengerahkan seluruh mesin partai untuk memenangkan Santoso – Tjutjuk.

Aris Dedy Arman, anggota DPRD Kota Blitar dari Fraksi PDIP mengatakan, pihaknya telah mempertimbangkan secara matang untuk memenangkan pasangan Santoso – Tjutjuk.  

Aris mengeaskan bahwa PDIP memiliki kebiasaan, bahwa jika rekom telah dikeluarkan oleh DPP, maka seluruh kader harus  bekerja untuk kepentingan pemenangan.

DPC PDIP Kota Blitar telah memberikan rekomendasi kepada petahana, karena mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Rekomendasi diberikan karena keyakinan bahwa calon petahana memiliki kekuatan dan jaringan.

Untuk mengerahkan kader di tingkat bawah, kata Aris, mereka diminta bergerak mengambil hatj masyarakat untuk memenangkan Pilwali Kota Blitar.

Karena itu, PDIP sebagai partai besar di Kota Blitar akan sungguh-sungguh mengawal rekom ini sampai selesai. Pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar, Santoso – Tjutjuk Sunario sendiri dalam hal ini didukung lima parpol, yakni PDIP, Partai Gerindra, PPP, Partai Demokrat, dan Partai Hanura.

“Ingat ! calon yang resmi direkom oleh Ketua Umum PDIP, rakyat sudah pintar sudah cerdas, melihat siapa yang mengaku-ngaku dan siapa yang betul-betul mendapatkan rekom,” ujar Aris.

Dikatakan oleh Aris, bahwa ketika Ketua Umum DPP memberikan rekom kepada Santoso – Tjutuk, maka wajib hukumnya untuk memenangkannya. Apalagi Kota Blitar merupakan kandang banteng moncong putih. (sk)