JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Ketua Cabang PSHW-TM Kabupaten Madiun, Y. Ristu Nugroho menyayangkan sistim pengamanan yang diterapkan oleh aparat dalam mengamankan basis masa dari salah satu perguruan pencak silat yang ada di Madiun.

Menurutnya, akibat ketidak tegasan aparat tersebut, akhirnya tragedi bentrokan di wilayah Saradan, Kabupaten Madiun kembali terulang dengan kejadian yang sama seperti kejadian – kejadian sebelumnya. Karena, kejadian di lokasi itu menurutnya seringkali terjadi, tidak hanya sekali dua kali.

“ Itu kan menjadi langganan setiap ada kegiatan seperti disana pasti ada kejadian, seharusnya kalau itu menjadi titik rawan pasti ada BKO atau konsentrasi khusus. Meskipun kami paham konsentrasi ada di titik pengadilan, tetapi kan titik - titik rawan yang dilalui juga harus di jaga, “ ungkapnya.

Padahal, sehari sebelum pelaksanaan kegiatan sidang putusan perdata salah satu perguruan pencak silat di Madiun tersebut, sudah ada rapat Forkopimda Kota maupun Kabupaten Madiun yang sepakat orang dari luar madiun tidak diperbolehkan masuk.

“ Ternyata masih banyak rombongan yang masuk, alasanya kedatangan mereka tidak bergerombolan, dan ternyata datangnya masih bergerombolan. Saya punya bukti videonya, kalau itu disekat di perbatasan antara Nganjuk dengan Madiun saya kira selesai tidak akan sampai disini, “ ucap Ristu.

Dia menilai kebobolan ini salah satunya akibat ketidak tegasan dari aparat. Apalagi, saat ini baru menyongsong new normal, karena pandemik Covid-19 belum berakhir. Sehingga aturan pemerintah harus ditaati, serta menghindari kerumunan masa. 

" Itu kan harus di antisipasi titik - titik perbatasan Madiun disekat jangan boleh masuk, “ tegasnya.

Kapolres Madiun Bakal Tindak Tegas Pelaku Secara Hukum

Akibat terjadinya bentrokan antar kedua perguruan pencak silat di wilayah Saradan, Kabupaten Madiun yang mengakibatkan kerusakan rumah warga, tugu lambang perguruan, mobil maupun korban jiwa, Kapolres Madiun, AKBP Edwwi Kurniyanto bersama Forkopimda Kabupaten Madiun langsung turun ke lokasi.

Kapolres Madiun pun sepakat bersama Forkopimda bakal bertanggung jawab untuk memproses apa yang terjadi di lokasi tersebut. Mulai, kerugian material, korban jiwa, maupun hal - hal yang lainnya.

“ Kita buat kesepakatan, saya akan segera memproses ataupun mencari pelaku – pelaku yang ada di sini, dan akan memprosesnya secara hukum secepatnya. Bantu kami dan kerjasamanya untuk segera dapat menemukan pelakunya dan bisa kita proses. Saya sepakat dan berjanji mudah – mudahan segera terselesaikan masalah ini, “ tegas Kapolres Madiun.

Menurutnya, apapun yang menyangkut tindak pidana akan di proses secara hukum, sesuai dengan aturan yang berlaku, dan Kapolres Madiun akan bertanggung jawab sepenuhnya.

“ Mohon percayakan kepada kami aparat kepolisian. Saya akan terus mencari dan memproses tindak pidana yang ada di sini, “ jelasnya.

Ketua Umum PSHW-TM Pusat Madiun, H.R Agus Wiyono didampingi Forkopimda Kabupaten Madiun mengimbau anggota PSHW-TM dari luar daerah untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.
------------------------

Sementara itu, Ketua Umum PSHW-TM Pusat Madiun, H.R Agus Wiyono mengimbau kepada anggota PSHW-TM dimanapun berada agar tetap tenang dan tidak terprovokasi. Karena kejadian tersebut sudah ditangani oleh aparat keamanan dan Forkopimda se - wilayah Madiun. Dan berdasarkan hasil musyawarah segala kerugian baik menyangkut jiwa, ataupun yang lainya sudah siap diganti.

“ Kita harapkan kepada saudara yang dari luar madiun, khususnya yang dari luar Kabupaten Madiun juga saudara yang ada di Kota Madiun dan daerah lainnya, agar tidak datang ke tempat kejadian. Karena ini semua sudah ditangani dan Insya Allah yang salah akan ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku, “ harapnya.

H.R Agus Wiyono juga mengimbau kepada anggota PSHW-TM dari luar daerah, seperti Jawa Tengah maupun Jawa Timur sekitarnya untuk tidak datang kelokasi, dan diarahkan untuk pulang kerumah masing – masing.

“ Yang mungkin dari arah Jawa Tengah, Jawa Timur atau Surabaya dan sekitarnya juga yang dari Solo kita mohon untuk tidak datang ke lokasi dan pulang kerumah masing – masing, “ pungkasnya. (jum).