JATIMPOS.CO//KABUPATEN JEMBER – Hujan deras yang melanda Kabupaten Jember selama sepekan terakhir menyebabkan luapan sungai Bedadung dan sungai Jompo
Luapan debit air dan kuatnya arus mengakibatkan endapan sedimen berupa lumpur tanah dan sampah rumah tangga. Hal ini yang membuat kinerja intake Intalasi Pengolahan Air (IPA) Tegal Besar milik Perumdam Tirta Pandhalungan tidak optimal.
Direktur Umum Perumdam Tirta Pandhalungan, Yudho Radityo Utomo, menjelaskan bahwa kondisi ini berdampak pada instalasi pengolahan air (IPA) Tegal Besar yang berkapasitas 60 liter per detik. IPA ini melayani sekitar 7.000 sambungan rumah di wilayah Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.
“Lokasi intake IPA Tegal Besar berada di pertemuan sungai Bedadung dan Jompo. Secara debit air, lokasinya ideal, tetapi memiliki kelemahan saat terjadi banjir. Lumpur dan sampah mendominasi penyumbatan saluran air masuk,” jelas Yudho, Jumat (27/12/2024) melalui siaran pers.
Sejak luapan pertama pada 19 Desember, tiga IPA—Wirolegi, Pakusari, dan Tegal Besar—sempat berhenti beroperasi. Namun, dua di antaranya telah berhasil dipulihkan. “Tim produksi kami terus bertahan di lokasi untuk pembersihan dan pemulihan unit produksi,” tambahnya.
Perumdam Tirta Pandhalungan juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember untuk mempercepat pembersihan endapan lumpur dan sampah yang menumpuk di area intake.
Yudho juga menghimbau kepada Para Pelanggan terdampak SPAM IPA Tegal Besar untuk berhemat air dan mencadangkan air bersihnya bilamana memiliki tandon penampung air. Karena cuaca hujan masih berpotensi terjadi Kembali. “Harap bersabar dan bersiap, dan ikuti terus media sosial Perumdam Tirta Pandhalungan agar update info terkini,” tambahnya.
"Manajemen dapat memberikan fasilitas pelayanan air bersih melalui mobil Tanki kepada para Pelanggan Terdampak untuk penanganan kebutuhan bersih. Silahkan sampaikan keluhan pada kontak Cutomer Service kami untuk dapat kami identifikasi penanganan prioritas air tanki," ulasnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di sepanjang aliran sungai Bedadung dan Jompo. “Jangan buang sampah ke sungai karena dampaknya akan kembali ke masyarakat,” tegas Yudho. (Ari)