JATIMPOS.CO/JEMBER - Seakan tak ada harapan mengenai Pencairan Subsidi pedagang Ex korban kebakaran pasar lama Kencong, sejak tahun 2006 lalu, kini kondisinya memprihatinkan. Sisa perjuangan para pedagang nampaknya masih ada, hal ini ditunjukkan oleh ditutupnya logo Pemkab Jember dengan kain kafan, sebagai matinya perhatian pemerintah khususnya di era kepemimpinan Hendy Siswanto dan Muhammad Bayla Firjaun Barlaman.
Bagaimana tidak, subsidi yang menyisakan 80 an pedagang ini tak kunjung cair mulai era Bupati Hendy Siswanto. Padahal sejak era Bupati MZA Djalal, Bupati Faida selalu ada pencairan subsidi kepada 699 pedagang korban kebakaran eks pasar kencong lama.
Tidak hanya subsidi, untuk surat izin menempati atau SIM yang harus dikeluarkan Disperindag tidak kunjung ada kejelasan. Dalam periode kepemimpinan Hendy, tidak 1 pun masalah yang diselesaikan. Berkali – kali surat dan komunikasi diupayakan tapi Bupati Hendi selalu mengabaikan masalah masyarakat Kencong.
Dari matinya hari nurani pemkab Jember itulah, akhirnya pedagang pasar baru kencong yang sangat kecewa berat melakukan pemasangan kain kafan tepat di logo pemkab Jember untuk kedua kali.
"Dua logo Pemkab Jember yang bertuliskan jelas bahwa pasar ini milik pemerintah daerah sengaja di pasang kain kafan berukuran raksasa berdiameter Antara lebar 15 meter dan tinggi kurang lebih 5 meter dengan bertuliskan kekecewaan berat terhadap pemkab dan para petinggi yang menjabat di ruang lingkupnya. Belum lagi permasalahan PKL liar yang terkesan sengaja dibiarkan," ujar Martin Alamsyah perwakilan para pedagang.
"Tulisan yang terlihat jelas yaitu, Masyarakat kencong diabaikan oleh Pak Hendy. Pedagang pasar baru menutup logo, karena pemerintah janji janji tok mas. Kami sempat bernafas lega di era Bupati sebelum sebelumnya, namun Bupati Hendy ini kok mentolo sama kami mas," imbuhnya.
Sementara itu, Yuliana kepala dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten Jember saat di hubungi via WhatsApp atau telpon tidak bisa memberikan statement perihal permasalahan ini. (Ari).