JATIMPOS.CO//TULUNGAGUNG - Berlangsung di kampus lantai dua SMKN I Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, dilaksanakan sosialisasi In House Training (IHT). Kegiatan yang diikuti 125 guru SMKN I dengan menghadirkan narasumber Dr Siti Zubaidah, M.Pd dan Dr Sukanto, MT.

Kegiatan berjalan selama empat hari mulai Sabtu (18/7/2020) ini, dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Cabang Tulungagung-Trenggalek, tujuannya mempersiapkan penyusunan perangkat dan pembelajaran pengembangan model di era transisi New Normal, agar semua tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam pembelajaran sehingga menghasilkan lulusan yang kompetetif dan berkarakter.

Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Rohadi Makmur, M.Kom, menjelaskan, model pembelajaran menggunakan cara daring, akan tetapi juga ada pembentukan kelompok belajar di siswa. Diharapkan siswa dapat berkunjung ke sekolah atau bisa didampingi kelompok belajar, sehingga terjadi kemistri (hubungan) dengan guru.

"Peran penting dalam sebuah model pembelajaran In House Training, RTP nya juga berbasis Kemendikbud no. 14 tahun 2019. Selain daring siswa bisa langsung bertatap muka dengan bapak ibu guru pengajar. Kegiatan satu semester sesuai tarjet dapat dijadikan pola pilihan bagi para guru untuk mencapai tujuan," jelas Rohadi Makmur, M.Kom.

Kepala Sekolah SMKN I Rejotangan, Masrur Hanafi, melalui Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarpras dan Pokja Humas, Sodikin mengutip dari berbagai sumber, pentingnya IHT bagi sekolah adalah untuk menentukan kebijakan arah kegiatan dalam rangka mentransfer ilmu kepada para pendidik sekaligus penyikapan di masa transisi New Normal.

Adanya kegiatan ini tentu melahirkan komitmen tersendiri untuk menuntut perangkat dan pengembangan model pembelajaran yakni dengan menerapkan sesuai surat edaran dari Kemendikbud, sekaligus bisa memperkuat komitmen SMKN I Rejotangan baik pendidik maupun tenaga pendidik untuk bersama meningkatkan kompetensi dan kedisplinanjuga penyusunan perangkat pembelajaran. (san)