JATIMPOS.CO/KOTA MOJOKERTO - Pasca insiden tenggelamnya siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta saat lakukan kegiatan outing class beberapa waktu lalu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P & K) Kota Mojokerto, mengambil sikap tegas untuk melarang kegiatan outing class.
Kepala Dinas P& K Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo menjelaskan bahwa pihaknya sudah memutuskan untuk melarang kegiatan outing class, baik jenjang SD maupun SMP, dan hal itu sudah di laporkan ke pimpinan.
“Seluruh kegiatan outing class, baik oleh SD maupun SMP akan dihentikan,” ungkap Ruby beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, belasan siswa dari SMPN 7 Kota Mojokerto dilaporkan hanyut terseret ombak di Pantai Drini di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta pada Selasa pagi saat kegiatan outing class, Empat anak meninggal dunia, mereka laki-laki semua, dan rata-rata masih kelas VII.
Diduga ke-13 siswa tersebut hanyut terseret ombak. Dari jumlah itu, sembilan di antaranya berhasil diselamatkan oleh nelayan dan tim SAR setempat. Tiga siswa lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Lalu satu siswa lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian. Kemudian ditemukan kondisi meninggal.
Keempat korban yang ditemukan meninggal dunia berinisial AAP, RYP, MYA, dan RF. (din).