JATIMPOS.CO/MALANG – Tim peneliti dari Politeknik Negeri Malang telah berhasil mengembangkan sistem navigasi terbaru untuk Automated Guided Vehicle (AGV). Sistem ini menggunakan teknologi pemrosesan gambar digital dengan filter Hue Saturation Value (HSV) dan menjanjikan peningkatan signifikan dalam efisiensi dan fleksibilitas navigasi AGV.
Tim terdiri dari Prof. Dr. Budhy Setiawan, B.SEET., MT. dan Sapto Wibowo, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku dosen di Department of Electrical Engineering, bersama Ian Agafta, mahasiswa S2 di jurusan yang sama, sekaligus kepala sekolah SMK Mandiri Kab. Malang.
Automated Guided Vehicle (AGV) merupakan alat transportasi otomatis yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi distribusi dalam industri. Sebelumnya, AGV menggunakan sistem navigasi dengan sensor induktif, namun kini telah digantikan oleh sistem yang lebih canggih menggunakan kamera dan pemrosesan gambar digital. Penggunaan kamera sebagai sensor data memungkinkan AGV untuk menentukan jalur dengan lebih akurat dan fleksibel.
Keterangan yang diterima Jatmipos.co Minggu (10/6/2024), penelitian ini fokus pada penerapan filter HSV untuk pemrosesan gambar. HSV merupakan ruang warna yang memisahkan informasi warna (Hue), dominasi warna (Saturation), dan tingkat kecerahan (Value).
Dengan menggunakan filter HSV, AGV dapat mendeteksi jalur dengan lebih tepat dibandingkan dengan sensor induktif tradisional. Proses ini melibatkan beberapa tahapan, mulai dari pengaturan bingkai gambar digital, penentuan wilayah kepentingan (Region of Interest - ROI), hingga pengaturan filter HSV dan pendeteksian kontur dari hasil filter tersebut.
Hasil pemrosesan ini digunakan untuk menentukan titik tengah jalur yang akan diikuti oleh AGV. Untuk memastikan navigasi yang akurat, tim peneliti juga menerapkan kontrol PID (Proportional-Integral-Derivative) yang disesuaikan dengan model matematis motor AGV.
Parameter kontrol ini diidentifikasi menggunakan metode Recrusive Least Square (RLS), yang kemudian diintegrasikan ke dalam pengendalian AGV untuk menjaga agar robot tetap berada di jalur yang benar.
Pengujian dilakukan dengan AGV yang mengikuti jalur lurus dan berbelok. Pada jalur lurus, rata-rata kesalahan titik tengah adalah sekitar 5,4 milimeter dengan kecepatan maksimum AGV mencapai 0,25 meter per detik. Pada jalur berbelok, rata-rata kesalahan adalah 3,6 milimeter. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem navigasi berbasis pemrosesan gambar dengan filter HSV dapat diandalkan untuk mengarahkan AGV dengan akurasi tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Budhy Setiawan, Sapto Wibowo, dan Ian Agafta telah membuktikan bahwa penggunaan filter HSV dalam pemrosesan gambar digital merupakan solusi yang efektif untuk sistem navigasi AGV. Dengan hasil yang memuaskan, diharapkan teknologi ini dapat diimplementasikan lebih luas dalam berbagai aplikasi industri untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan teknologi pemrosesan gambar dengan filter HSV mampu mengurangi kesalahan navigasi dan meningkatkan fleksibilitas AGV dalam menghadapi berbagai kondisi jalur. Penggunaan kamera sebagai sensor data memberikan keuntungan lebih dalam hal informasi yang dapat diperoleh dibandingkan dengan sensor induktif tradisional. Hal ini membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi AGV yang lebih canggih dan efisien.(zen)