JATIMPOS.CO/SURABAYA- Dr. Kartika Nuswantara seorang dosen Bahasa di ITS yang konsen pada bidang literasi penerima hibah tingkat nasional Program Bantuan Prototipe 2023 dari Kemdikbudristek sedang melakukan riset untuk membuat aplikasi bagi anak-anak penyandang autis untuk mengembangkan kapasitas literasi mereka.

Ibu Kartika, panggilan akrabnya membuat tulisan risetnya yang dikirim ke redaksi jatimpos.co, Senin (4/12/2023).

Perkembangan seorang anak yang lahir dengan gangguan sistem saraf atau autis (Autism Spectrum Disorder) memerlukan bantuan khusus yang mungkin tidak sama dengan anak-anak lain.

Berbagai bentuk terapi harus diberikan kepada anak istimewa ini untuk memberikan stimulasi agar mereka mampu mandiri di kemudian hari.

Salah satu pendekatan yang diterapkan dalam pendidikan bagi anak-anak dengan keterbatasan ini adalah pendekatan individualized learning. Pendekatan ini memungkinkan terpenuhinya kebutuhan belajar individu yang khusus atau tidak sama dengan kebutuhan belajar anak-anak pada umumnya, hal ini juga sangat dibutuhkan oleh anak-anak yang tumbuh dengan menyamdang autis.

Aplikasi yang diberi nama FSWA (Fantasy Story Writing for Autism) merupakan media belajar Individualized Learning Program bagi anak penyandang autis.

Dengan menggunakan Aplikasi FSWA, anak akan belajar membaca yang dimulai dari mengenal bunyi fonik hingga memahami gambar dan kata serta menguasai makna setiap kata.

Aplikasi ini tidak hanya sebuah alat belajar, namun diharapkan mampu menjadi rekan perjalanan untuk setiap anak yang tumbuh dengan menyandang autis.

Dengan desain yang ramah anak serta beragam fitur kustomisasi FSWA memastikan setiap pengalaman belajar sesuai dengan kebutuhan unik setiap anak.

Dalam mewujudkan pembuatan aplikasi ini, Kartika menggandeng dua pakar yang ahli di bidangnya yaitu Prof. Joko Lianto Buliali yang ahli dalam bidang IT sedangkan M. Nurul Ashar, M Ed yang ahli dalam bidang Pendidikan Luar biasa peminatan Autis dari Universitas Negeri Surabaya.

Saat ini wujud prototipe aplikasi telah rampung, sudah melalui telaah materi aplikasi dan uji coba pengguna tetapi aplikasi masih dalam tahap kesiapan teknologi pada tingkat laboratorium.

Namun, aplikasi ini untuk dikembangkan lebih lanjut memiliki potensi besar ujar Kartika bersemangat, yang saat ini sedang menjabat Kepala Laboratorium Soshum ITS, ketika menutup FGD Telaah Materi Aplikasi pada 1 Desember 2023 lalu. Sedangkan dari keandalan teknologi, pada saat yang sama Prof. Joko Lianto dari FTIF ITS juga meyakinkan bahwa aplikasi sudah memiliki kesiapan untuk dilanjutkan hingga proses hilirisasi.(rls)