JATIMPOS.CO/KAB.BLITAR- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya Jatim (TBJ) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim sinergi dengan DPRD Provinsi Jatim terus membina dan mengembangkan budaya daerah Jatim dengan menggelar seni tradisi, budaya berupa wayang kulit, seni jaranan dan lain-lain.
Kali ini giliran pergelaran wayang kulit dengan lakon “Pandawa Sukur” dalang Ki Minto Sudarsono di lapangan Desa Jiwut Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar pada Jum’at (30/8/2024).
Warga Jiwut Kecamatan Nglegok dan Kabupaten Blitar pada umumnya yang sangat senang wayang kulit, datang berbondong-bondong menyaksikan pagelaran wayang kulit lakon Pandowo Syukur.
Dalang Ki Minto Sudarsono di lapangan Jiwut Nglegok Kabupaten Blitar, jum'at (30/8/2024)
-------------------
Meriahnya acara pergelaran wayang tidak hanya dibawah panggung dalang dan sinden, tetapi di sepanjang jalan menuju lokasi berderat orang berjualan makanan, minuman dan segala kebutuhan rumah tangga. Tampak warga bersama keluarganya berbelanja dan menikmati kuliner di sepanjang jalan masuk lokasi.
Wayang bagi mereka bukan hanya menjadi tontonan, hiburan tetapi juga menjadi tuntutan karena lakon yang dibawakan memberikan hikmah untuk menjalani kehidupan sehari-hari secara benar.
Hadir pada kesempatan itu Ka UPT TBJ, selaku penyelenggara, Ali Ma’rup, S.Sos., MM mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Provinsi Jatim Evy Afianasari ST, MMA.
Tampak juga hadir juga anggota F-PAN DPRD Kabupaten Blitar, Andika SE mewakili Ir. H. M. Heri Romadhon, MM anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PAN, Kades Jiwut Yanuar, anggota DPRD Kabupaten Blitar Miftahul Huda, Muspika Kecamatan Nglegok dan pejabat Pemkab Blitar.
“Kegiatan ini menjadi bukti implementasi Taman Budaya Jawa Timur yang terpercaya dan terdepan dalam melestarikan, mengelola dan mengembangkan seni Budaya di Jawa Timur,” ujar Ka UPT TBJ Ali Ma’rup, S.Sos., MM mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Provinsi Jatim Evy Afianasari ST, MMA.
Untuk mewujudkan visi tersebut lanjutnya, maka Taman Budaya selalu mengupayakan untuk: melestarikan dan mengembangkan seni-seni jawa timur secara adil dan berkesinambungan;
Mempromosikan potensi kesenian dan karya-karya seniman jawa timur melalui penyediaan sarana dan kegiatan yang apresiatif; memfasilitasi proses olah seni para seniman dan pelaku seni untuk berkaya yang lebih kreatif dan inovatif agar mampu bersaing;
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia seniman dalam menghadapi berbagai tantangan di masyarakat; dan mengembangkan dan memperkuat jejaring berkesenian.
Sementara itu Andika SE mewakili Heri Romadhon mengucapkan terimakasih dan wujud rasa syukur atas terpilihnya kembali sebagai wakil rakyat di DPRD Provinsi Jatim periode 2024-2029. “Dan saya terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Blitar,” urainya.
Ditambahkan, kegiatan ini sinergi antara DPRD Provinsi Jatim dengan UPT Taman Budaya Jatim, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dalam rangka uri-uri budaya berupa wayang kulit.
“Infonya selama tahun ini Pak Heri Romadhan telah melakukan uri-uri budaya berupa wayang dan jaranan di Kabupaten Blitar sebanyak 15 kali. Tahun depan juga akan dilakukan dalam jumlah yang banyak juga,” ujarnya.
Sebelum pergelaran, dilakukan seremonial penyerahan gunungan oleh bapak Ir.H.M.Heri Romadhon,M M. bersama Ka Ka UPT TBJ Ali Ma’rup, S.Sos., MM kepada bapak dalang Ki Minto Sudarsono. Dan pra acara diisi dengan klenengan dan campursari.
Lakon Pandawa Syukur ini menceritakan tentang cerita yang menggambarkan kisah penaklukan dan pemenjaraan 97 raja oleh Prabu Jarasanda, Kerajaan Giribaja, yang akan menjadikan 100 orang raja sebagai tumbal.
Namun, baru 97 raja yang berhasil dipenjarakan. Menyisakan tiga raja lagi yaitu Puntadewa raja Amarta, Kresna raja Dwarawati, dan Baladewa raja Madura.
Setelah melalui pertempuran sengit, Prabu Jarasanda pun berhasil ditaklukkan. Ke-97 raja yang dijadikan tawanan dibebaskan, sehingga mereka bergabung mengikuti Sesaji Raja Suya sebagai wujud syukur Pandawa yang telah berhasil mendirikan negara Amarta. (sa)