JATIMPOS. CO/ KOTA MOJOKERTO – Kontingen Kota Mojokerto mencatat sejarah manis dalam gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025. Untuk pertama kalinya, kota kecil di Bumi Majapahit ini sukses menembus jajaran 10 besar, tepatnya di peringkat ke-9, dari seluruh kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Pencapaian ini diraih berkat raihan total 215 poin, hasil dari 30 medali emas, 28 perak, dan 39 perunggu yang dikumpulkan para atlet selama pelaksanaan Porprov. Angka ini jauh melampaui target awal Pemerintah Kota Mojokerto yang hanya menargetkan masuk 15 besar.
Dari total 30 medali emas, sejumlah cabang olahraga (cabor) tampil sebagai motor utama kesuksesan. Cabor angkat besi dan biliar masing-masing menyumbang 4 emas. Cabor balap sepeda roadrace, dayung canoeing, dan gateball juga tampil gemilang dengan masing-masing mengamankan 3 emas.
Tak ketinggalan, cabor petanque dan angkat berat menyumbang 2 emas, sementara sembilan cabor lainnya seperti kurash, triathlon, muaythai, tae kwon do, dancesport, sepak takraw, panjat tebing, atletik, dan bulutangkis menyumbang masing-masing satu medali emas.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menyampaikan apresiasi tinggi kepada para atlet, pelatih, serta seluruh ofisial yang terlibat. Dalam pernyataannya, Ning Ita—sapaan akrabnya—menyebut keberhasilan ini sebagai cermin tekad dan kerja keras seluruh elemen olahraga kota.
“Bukan hanya soal medali, ini soal harga diri dan semangat juang. Kita buktikan bahwa Kota Mojokerto bukan kota kecil dalam semangat. Atlet-atlet kita adalah pejuang sejati yang layak mendapatkan apresiasi sebesar-besarnya,” ujar Ning Ita, Senin (7/7/2025).
Sebagai bentuk penghargaan, Pemerintah Kota Mojokerto memberikan bonus langsung bagi para atlet peraih medali. Masing-masing peraih medali emas menerima Rp1 juta, perak Rp750 ribu, dan perunggu Rp500 ribu. Tak hanya itu, atlet pemecah rekor serta para pelatih juga mendapatkan bonus tambahan.
Langkah cepat pencairan bonus ini disebut sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap pembinaan dan semangat juang atlet. “Kita ingin para atlet merasakan bahwa perjuangan mereka dihargai secara nyata dan langsung,” imbuh Ning Ita.
Lebih lanjut, Pemkot Mojokerto berkomitmen memperkuat pembinaan olahraga, termasuk peningkatan fasilitas, pelatihan, dan pembinaan atlet usia dini, guna menyiapkan regenerasi yang berkesinambungan.
“Porprov kali ini jadi pembuktian, tapi bukan akhir. Justru ini titik awal untuk mencetak lebih banyak prestasi di masa depan,” pungkas wali kota dengan penuh optimisme.
Dengan semangat “Mojokerto Bisa”, Kota Mojokerto mengukir jejak emas di Porprov IX dan memberikan inspirasi bagi daerah-daerah lain tentang arti penting kerja keras, sinergi, dan keyakinan akan potensi lokal. ( din)