JATIMPOS.CO//KAB.JEMBER - Gerak jalan Tanggul-Jember Tradisional, atau Tajemtra, kembali dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Jember pada tahun ini, Sabtu (31/8/2024).
Acara tahunan yang selalu dinantikan ini diikuti oleh lebih dari 15 ribu peserta, yang menempuh rute sepanjang 30 kilometer dari Kecamatan Tanggul hingga Alun-alun Jember.
Jumlah peserta yang fantastis ini menjadi berkah tersendiri bagi perekonomian lokal. Banyak warga yang berjualan makanan dan minuman di sepanjang rute Tajemtra. Yang istimewa tahun ini adalah kehadiran 11 peserta dari negara China.
Bupati Jember, Hendy Siswanto, yang turut mengikuti acara tersebut, mengingatkan seluruh peserta Tajemtra untuk tetap santai dan tidak tergesa-gesa.
Ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik selama perjalanan, dan meminta peserta untuk memanfaatkan tempat istirahat dan petugas kesehatan yang disediakan di sepanjang rute.
"Tajemtra merupakan acara tahunan kami, dan para peserta tidak dikenakan biaya pendaftaran alias gratis. Kami juga telah menyiapkan hadiah total Rp200 juta," kata Bupati Jember Hendy Siswanto.
"Jika lelah, istirahatlah, jangan memaksakan fisik. Perjalanan masih jauh dan memerlukan kondisi fisik yang prima. Kami sudah sediakan petugas kesehatan di sepanjang rute Tajemtra," imbuhnya.
Bupati Hendy juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjalin persatuan dan kesatuan menjelang Pilkada, meskipun terdapat perbedaan pilihan. Menurutnya, Pilkada bukanlah ajang untuk memecah belah, tetapi kesempatan untuk merayakan demokrasi dengan riang gembira.
"Ingat, Pilkada bukan tempat memecah belah. Meski berbeda pilihan, kita tetap saudara. Masyarakat harus menjaga persatuan dan kesatuan. Kita sambut Pilkada dengan riang gembira," tambah Bupati Hendy.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jember, Edy Budi Susilo, merinci asal peserta Tajemtra 2024 yang datang dari berbagai daerah, seperti Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Lumajang, Sidoarjo, Surabaya, Batu, Malang, Jombang, Ponorogo, Sumenep, Bandung, Bogor, Bali, dan Samarinda, serta 11 warga negara China. (Ari)