JATIMPOS.CO/SURABAYA – Jelang gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII/2023 Jatim, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) bersama Panitia Besar (PB) Porprov VIII/2023 dan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur meninjau kesiapan venue di empat daerah tempat penyelenggaraan pertandingan.
Peninjauan yang dipimpin langsung oleh Ketua KONI Jatim M Nabil, dilakukan sejak 24 hingga 27 Juli 2023. Mulai dari Sidoarjo, kemudian Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto dan Jombang.
Saat kunjungan di Kabupaten Mojokerto pada Rabu (26/7/2023) tim peninjau melihat venue pertandingan di daerah ini kurang memadai untuk menggelar pertandingan Judo dan Mix Martial Art (MMA) pada September mendatang.
Dari sembilan venue yang ada, GOR Diknas Sooko dinilai berpeluang tidak digunakan di bulan ke September nanti, lantaran saat ini masih dalam proses rehabilitasi.
’’Dari peninjauan KONI Jatim kemarin, proses perbaikan GOR Diknas ini diragukan bisa siap digunakan September nanti,” terang Kadisbudporapar Kabupaten Mojokerto, Norman Handhito.
Rehabilitasi GOR milik Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto ini menyasar sejumlah aspek. Mulai dari perwajahan teras, lantai, kamar mandi, hingga foyer.
Semula, perbaikan yang dilakukan CV Samaraz Cahaya Indah asal Pamekasan ini dengan penawaran Rp1,4 miliar tersebut ditarget rampung akhir Agustus nanti.
’’Mereka melihat jangka waktu pengerjaannya dan sekarang memang masih proses pembenahan. Tapi menurut kami GOR Diknas siap digunakan untuk September nanti,’’ ucap Norman.
Menurutnya, sejauh ini progres perbaikan sudah dikisaran 50 persen. Merujuk penilaian technical delegate (TD) KONI Jatim itu, lanjut Norman, telah disiapkan venue alternatif yang representatif sebagai pengganti.
’’Kalau memang rencana awal tidak bisa, kita siapkan alternatifnya. Nanti, GOR (Castle) SMAN 1 Puri jadi opsi terakhir,’’ tandasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Suher Didieanto. Penilaian KONI Jatim tersebut mengacu pada standarisasi venue pertandingan Judo.
’’Menurut KONI Jatim, kesiapan GOR Diknas sekarang mestinya mencapai 80 persen. Nyatanya sekarang masih belum. Apalagi dalam Judo pembangunan venue itu ada dua tahap, ini tahap satu saja belum terlaksana. Jadi riskan sekali,’’ bebernya.
Menurutnya, penunjukan GOR Castle sebagai opsi venue Judo dan MMA merupakan langkah tepat. Sebab, jarak antara GOR Diknas dan Castle yang relatif dekat. (yus/Adv)