JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN – Inovasi Wali Kota Madiun, Dr. Maidi, dalam mengubah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo yang sebelumnya dipenuhi gunungan sampah menjadi kawasan hijau produktif, mendapat apresiasi dari Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty.
Dalam kunjungannya ke TPA Winongo, Senin (21/7/2025), Dubes Sandeep mengaku terkesan dengan transformasi kawasan tersebut dan menyebut Wali Kota Maidi sebagai pemimpin yang visioner.
“Madiun memiliki Wali Kota yang sangat dinamis. Beliau memiliki visi besar untuk menjadikan Madiun sebagai kota internasional dengan kualitas hidup yang tinggi, udara bersih, dan lingkungan sehat. Kami ingin menjadi bagian dari mimpinya,” ujar Sandeep.
Menurut Sandeep, India terbuka untuk menjalin kerja sama dengan Madiun dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Ia juga menyatakan siap mendukung transformasi kota ini menjadi bagian dari jaringan kota global.
Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi, menyampaikan bahwa proyek penghijauan TPA Winongo merupakan bagian dari visi menjadikan Madiun sebagai salah satu dari 25 kota sehat dunia.
“Isu iklim harus kita dahului. Suhu harus turun, oksigen harus plus. Sekarang Madiun sudah jadi kota dengan udara terbersih kedua di Jawa. Kita terus cek dan pastikan suhu kota terus turun baik saat musim kemarau maupun penghujan,” ungkap Maidi.
Lebih lanjut, Maidi menjelaskan bahwa TPA Winongo akan disulap menjadi bukit hutan buah yang tak hanya berfungsi ekologis, tetapi juga edukatif bagi anak-anak. Kawasan ini juga dirancang sebagai destinasi wisata bertema internasional.
“Kami akan buat tujuh kampung bertema negara-negara dunia. Salah satunya rest area bertema 16 keajaiban dunia. Ini sudah kami mulai,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa Kota Madiun menargetkan menjadi kota bebas sampah pada 2027–2028.
“Tempat sampah akan kami tutup. Sampah dari masyarakat dan wisata langsung ke penampungan dan diolah. Tidak ada lagi truk sampah keluar masuk kota setiap 20 menit membawa bau tak sedap,” tegas Maidi.
Menurutnya, transformasi pengelolaan sampah ini bahkan menarik perhatian Uni Eropa yang sebelumnya juga telah mengunjungi TPA Winongo.
Sebagai bagian dari pengembangan kota berwawasan lingkungan dan budaya, Maidi menambahkan bahwa pembangunan karakter masyarakat dilakukan sejak dini melalui pendidikan berbasis lingkungan.
Untuk memperkuat jaringan kerja sama internasional, Maidi juga menyampaikan bahwa dirinya dijadwalkan menghadiri forum pembangunan berkelanjutan di Spanyol pada Oktober, dan melanjutkan kunjungan kerja ke Denmark pada November.
“Kami ingin belajar dari negara-negara yang telah lebih dulu menerapkan konsep kota sehat dan ramah lingkungan. Kita ingin membawa yang terbaik dari dunia ke Madiun,” ujarnya.
Inovasi Madiun dalam pengelolaan sampah ini tidak hanya menunjukkan keseriusan dalam isu iklim, tetapi juga membuka peluang kolaborasi global demi masa depan kota yang berkelanjutan. (Adv/jum).