JATIMPOS.CO/SURABAYA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute bersama Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur menggelar Workshop Journalist Class Angkatan 5 di Ballroom 3, Sheraton Surabaya Hotel & Towers, Jawa Timur.
Kegiatan yang digelar selama dua hari, mulai 8 - 9 Mei 2023 tersebut diikuti 40 peserta. Mereka terdiri dari wartawan media cetak, online, elektronik dan radio dari beberapa wilayah Jawa Timur. Mereka yang mengikuti Journalist Class ini merupakan delegasi dari Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur, Kantor OJK Kediri, Kantor OJK Malang dan Kantor OJK Jember.
Selama dua hari tersebut, ada 12 narasumber dari Kantor OJK Pusat yang berkompeten di bidangnya memaparkan materi terkait kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Industri Jasa Keuangan (IJK) di Indonesia.
Kepala Departemen OJK Institute, Agus Sugiarto mengatakan kegiatan ini merupakan program berkelanjutan dari Journalist Class yang digelar sebelumnya. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman yang mendalam terkait aspek - aspek penting mengenai OJK dan IJK sehingga dapat memberikan informasi dan pemberitaan yang tepat terkait isu - isu terkini terkait jasa keuangan.
Kegiatan ini juga untuk membangun sinergi yang lebih kuat antara OJK dengan wartawan serta kolaborasi yang lebih tepat sebagai mitra OJK dalam melaksanakan tugas mengedukasi dan melindungi konsumen.
" Kita ingin membangun dan memperbanyak duta - duta informasi OJK, dengan memperkuat kompetensi dan profesionalisme wartawan dengan memberikan informasi yang tepat dan benar serta obyektif, " kata Agus Sugiarto dalam sambutannya, Senin (8/5/2023).
Sementara itu, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, Aman Santosa mengatakan kegiatan Journalist Class ini sudah sering dilakukan. Angkatan pertama dan kedua digelar di Jakarta, ketiga di Bandung, keempat di Medan, dan kelima di Surabaya.
" Tujuannya supaya pemahaman teman - teman wartawan ini lebih luas, lebih paham mengenai kerjanya OJK dan industri jasa keuangan secara keseluruhan, " ucapnya.
Menurutnya, kegiatan Journalist Class akan terus digelar secara berkelanjutan, mencakup di berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan, dimungkinkan masing - masing kantor OJK, seperti Kediri, Jember maupun Malang bakal menggelar kegiatan serupa dengan menyesesuaikan kondisi wilayah masing - masing.
" Pada prinsipnya OJK semakin banyak berinteraksi dengan teman - teman wartawan akan semakin baik, " ungkapnya.
Kelas ini, menurutnya sangat penting khususnya bagi OJK dalam menyebarkan informasi dan mengedukasi masyarakat melalui berbagai macam jalur.
OJK sendiri dengan berbagai macam materi komunikasi juga selalu menyebarluaskan kepada masyarakat dengan melakukan edukasi maupun seminar langsung kepada kelompok - kelompok masyarakat tertentu. Terutama yang rawan terhadap praktik - praktik IJK yang kurang sehat.
Selain itu, OJK juga menggunakan jalur - jalur media sosial (Medsos). Kemudian, jalur Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), serta memaksimalkan peran Industri Jasa Keuangan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat secara cukup.
" Tetapi yang paling penting kita menggunakan jalur media massa. Ini sangat penting untuk desiminasi informasi agar masyarakat kita lebih tau. Karena di semua tempat ada, dan memang kerjanya jurnalis itu kan memang mencari informasi dan menyebar luaskan kepada masyarakat, " katanya.
Lebih lanjut dia katakan, kerawanan terhadap orang yang menjadi korban Industri Jasa Keuangan (IJK) ini semakin nyata. Karena, hanya melalui hand phone (hp), tingkat kerawanan terhadap terkenanya virus pinjaman online (pinjol) ilegal maupun virus investasi bodong sering kali terjadi.
" Inilah yang harus diimbangi dengan desiminasi informasi yang berasal dari pihak pihak yang bisa dipertanggungjawabkan, yaitu OJK, " ucapnya.
Menurutnya OJK juga sudah menggagas bagaimana supaya unit terkecil dari sebuah lembaga keuangan yang ada di Indonesia menjadi agen literasinya OJK.
" Insya Allah program ini akan sangat bermanfaat bagi kita semuanya, khususnya teman teman jurnalis, OJK dan masyarakat, " pungkasnya. (jum).