JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mendorong aparat penegak hukum (APH) agar segera menangkap dan mengungkap pelaku yang terlibat dalam kasus penyelundupan pupuk bersubsidi ke luar daerah, Sabtu (5/2/2022).

Ketegasan itu disampaikan oleh orang nomer satu di Bumi Gerbang Salam, lantaran merasa prihatin dengan tindakan yang membuat petani rugi ditengah kelangkaan pupuk bersubsidi.

Penyelundupan pupuk bersubsidi dari Pamekasan ke sejumlah daerah di wilayah Jawa Jawa Timur, meliputi Daerah Ponorogo seberat 11,46 ton dan Tuban seberat 9 ton, dengan total keseluruhan mencapai 20,45 Ton.

Menurutnya, pemerintah Pamekasan mendukung APH dalam mengungkap para pelaku yang terlibat kasus penyelundupan pupuk bersubsidi tersebut. Pasalnya, tindakan itu telah merugikan para petani ditengah kelangkaan pupuk.

"Saya akan ikut mendorong karena ini bagian dari kejahatan yang harus diusut oleh pihak yang berwajib. Bagi saya, kelangkaan pupuk ini sudah ada jawabannya," tegas Bupati Baddrut Tamam.

Penyelundupan pupuk ke sejumlah daerah luar Madura itu dipastikan tidak ada keterlibatan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Pamekasan.

"Saya memastikan diri bahwa ini tidak ada keterlibatan aparatur sipil. Kenapa saya katakan begitu, karena ini antar agen dan distributor orang yang punya hak beli itu antar perusahaan, distributor dan agen," papar Bupati yang akrab disapa Mas Tamam.

Mas Tamam menuturkan bahwa dirinya telah melakukan kordinasi dengan pihak berwajib untuk mengungkap pelaku kejahatan yang merugikan para petani.

"Nah, kepedulian seperti ini terus kita dorong, dan saya sudah komunikasi dengan pihak APH untuk diproses se tuntas mungkin biar keadilan masyarakat bisa terjawab dengan baik. Mudah-mudahan ini bisa terang benderang siapa pelakunya, modus yang sungguh merugikan masyarakat di tengah pandemi," pungkasnya. (did)