JATIMPOS.CO/TUBAN - Pihak manajemen Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Kabupaten Tuban dan Gugus Tugas Covid-19 akhirnya memberikan klarifikasi terkait viralnya dr DCR yang dikabarkan terpapar positif virus corona di Whatsap, Senin (30/03) malam.

Direktur RSNU Tuban, dr Didik Suharsoyo saat dikonfirmasi menjelaskan, dr DCR benar merupakan karyawan RSNU Tuban dan saat ini sedang menjalani isolasi di RSUD dr Soegiri Lamongan. Ia saat ini masih berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan yang bersangkutan dalam kondisi baik.

Sementara seluruh karyawan RSNU Tuban yang pernah kontak dengan bersangkutan saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Kemudian, hingga saat ini seluruh karyawan yang menjalani isolasi telah terpantau dalam kondisi yang baik. Sedangkan, untuk pasien yang sudah kontak dengan dr DCR, maka pihak rumah sakit akan mentracking bersama gugus tugas covid-19.

"Terakhir yang bersangkutan masuk kerja tanggal 20 Maret 2020," ujar dr Didik.

Sementara itu, Wakil Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tuban, dr Saiful Hadi menyampaikan, dr DCR merupakan peserta pelatihan Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) yang digelar di Surabaya pada 9 hingga 18 Maret 2020. Selama ikut pelatihan yang bersangkutan mewakili Pemkab Lamongan. Sehingga, PDP masuk di wilayah Kabupaten Lamongan bukan di Tuban.

Informasi yang diterima Gugus Tugas, dr DCR ini sempat melakukan isolasi mandiri di Surabaya. Pasalnya, menurut Tim Tracking Covid-19 Jatim, para peserta yang ikut pelatihan tersebut diduga ada yang terdeteksi virus corona. Sehingga, seluruh peserta pelatihan dikarantina.

"Untuk dr DCR ini hasil lab Swebnya yang kedua belum keluar, sehingga masih berstatus PDP. Jadi belum dinyatakan Positif Corona," ungkap Saiful yang juga Direktur RSUD dr Koesma Tuban ini.

Disisi lain Saiful menegaskan, bahwa 2 warga Tuban yang terindikasi positif corona oleh Tim Rumpun Tracking Jatim seperti diberitakan CNNINdonesia.com, saat ini sedang mendapatkan perawatan isolasi di RSUD Dr Koesma Tuban. Dia berdua saat ini masih berstatus PDP, sebab hasil Lab Swebnya belum keluar.

"Masih PDP karena hasil labnya belum keluar. Jadi kalau ada yang menyatakan itu positif itu salah," terang dokter Alumni Unair Surabaya itu.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tuban, Heri Prasetyo mengenai pernyataan Bupati Tuban, Fathul Huda yang menyebut dr DCR positif Covid-19 dan beredar di Whatsap menerangkan, bahwa itu kesalah pahaman informasi. Untuk itu pihaknya meminta maaf jika masyarakat ada yang resah. (min)