JATIMPOS.CO/KABUPATEN JEMBER - Guna mencari racikan pegawai eselon 3 dan 4 Bupati Jember Muhammad Fawait melakukan pergeseran ratusan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember, Rabu sore (03/09/2025).

Sebanyak 352 pegawai dilingkungan Pemkab ini meliputi beberapa Kepala Bagian, Camat, Lurah, serta jajaran kepala seksi.

Dalam sambutannya, bupati menekankan bahwa pergeseran ini bukanlah bagian dari perubahan besar setelah Pilkada Jember, melainkan bagian dari upaya meningkatkan kinerja pemerintahan.

“Saya menjaga komitmen saya dari awal bahwa Pilkada Jember sudah selesai, maka tidak ada perubahan dan pergeseran ini yang menyangkut atau didasari oleh hal tersebut,” kata Gus Fawait sapaan akrab Bupati Jember.

Pernyataan itu sejalan lewat mutasi hari ini, tercatat tidak ada pejabat yang diturunkan eselonnya dalam pergeseran ini.

“Di tahun 2025 ini, transisi kepemimpinan atau pergeseran di lingkungan Pemkab Jember tidak ada satupun pejabat yang kami turunkan eselonnya baik itu eselon 2 ke eselon 3 atau dari 3 ke eselon lainnya,” tegasnya.

Dalam seremoni tersebut, bupati menekankan pentingnya kerja sama dalam membangun Jember. Sesuai visi bupati menjadikan Jember sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

“Membangun Jember tidak bisa dilakukan sendiri, maka saya perlu dibantu oleh panjenengan. Jember di desain menjadi kabupaten besar yang memiliki potensi luar biasa. Maka kita kembalikan kejayaan Jember, buat Jember menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di ujung timur Pulau Jawa,” ujarnya.

Bupati meminta jajaran kecamatan dan kelurahan getol mensosialisasikan program-program pemerintah. Terutama, di bidang layanan kesehatan gratis melalui Universal Healt Coverage (UHC) prioritas.
Perhatian Bupati Fawait terhadap sektor kesehatan terlihat melalui gelontoran anggaran APBD mencapai Rp400 miliar.

Dengan dana besar tersebut, dia ingin seluruh warga Jember bisa berobat gratis di seluruh fasilitas kesehatan.

“Camat dan lurah ini adalah ujung tombak yang paham teritorial wilayahnya. Tolong bantu saya menyukseskan program-program terutama, UHC prioritas. Saya tidak mau lagi mendengar ada warga Jember yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. Tidak boleh lagi ada ibu hamil yang melahirkan di tempat yang tidak semestinya,” tegasnya.

Lebih jauh, bupati meminta semua ASN Pemkab Jember khususnya kepada yang dilantik hari ini untuk menunjukkan komitmen dan dedikasinya dalam meningkatkan kinerja serta pelayanan kepada masyarakat.
Ia menyebut, akan terus memantau kinerja para pegawai yang baru ditempatkan selama 6 bulan ke depan.

“Pergeseran ini adalah hal yang normal, dan tentu ini bukan akhir dari pergeseran, tetapi akan saya pantau terus sampai 6 bulan ke depan. Maka 6 bulan itu tolong buktikan kinerja dan komitmen panjenengan,” pungkasnya. (Ari)