JATIMPOS.CO/PROBOLINGGO – Program Ketahanan Pangan Nasional menjadi satu bagian respon Pemkot Probolinggo dalam mendukungnya. Hal ini menjadi jargon dalam kunjungan agenda Panen Cabai Bersama pada kegiatan Gerakan Tanam Cabai Irigasi Tetes atau Gertancab Irit, Selasa (19/11) pagi di lokasi Kelompok Tani Bumi Barokah, Kedopok. Hadir mewakili Penjabat Wali Kota Probolinggo M. Taufik Kurniawan, Staf Ahli Wali Kota Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Slamet Swantoro melakukan panen cabai varietas merah besar dan cabai rawit bersama dengan pejabat pemkot, perwakilan TNI, Polri, BPS Kota Probolinggo serta kader TP PKK Pokja III.
Di hari kedua kegiatan panen bersama tersebut, Staf Ahli Slamet memberikan apresiasi kepada seluruh anggota kelompok tani binaan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan setempat. Hal ini karena hasil budidaya pertanian yang ditanam di pekarangan warga menghasilkan panen yang memuaskan. Menurut Slamet, metode Gertancab Irit yang digunakan terbukti lebih hemat dan efektif dibandingkan dengan metode penyiraman konvensional.
“Hasilnya cukup bagus sekali, dengan teknologi irigasi tetes ini, yang setau saya adalah lebih efektif, jadi tidak perlu menyiram terlalu banyak. Yang kedua, bisa menekan gulma, karena dikasih penutup atau mulsa, sehingga ini sangat menghemat biaya untuk penyiangan atau pembersihan gulma. Terus penguapan juga terkurangi, sehingga dengan adanya ditutup mulsa, air akan lebih efektif digunakan,” jelasnya.
Untuk ke depan, dirinya berpesan agar program ini bisa terus berlanjut. Sebagai salah satu solusi dalam memenuhi kebutuhan cabai masyarakat serta menjaga angka inflasi di Kota Probolinggo. “Saya harapkan ini tidak hanya dilaksanakan untuk kali ini saja, tetapi untuk bisa berkelanjutan, karena nanti yang namanya harga ini memang tergantung pasar, paling tidak kalau ada harga cabai mahal, masyarakat tidak repot dan tidak mengeluh beli cabai kemana-mana, tapi sudah disiapkan oleh kelompok tani disini,” terang Staf Ahli Slamet Swantoro.
Ikut dalam agenda pancen cabai pagi itu, Kepala BPS Kota Probolinggo Mouna Sri Wahyuni menegaskan bahwa suplai cabai dari petani sangat mempengaruhi fluktuasi harga cabai di pasaran. Hal ini juga berdampak terhadap naik turunnya inflasi di Kota Probolinggo. “Komoditas cabai ini penting banget, karena bobotnya tinggi, jadi mempengaruhi, sedikit saja harga cabai naik itu tentu inflasi itu berpengaruh ya,” terang Mouna.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Bumi Barokah Ridjal, mengaku puas dengan hasil panen menggunakan teknik Gertancab Irit ini. Diketahui, ini adalah panen kali ketujuh di area tanamnya. Namun, Ketua Kelompok Tani yang membawahi 90 anggota ini berharap agar hasil panen dapat diimbangi dengan harga yang baik bagi para petani. “Cuma masalah harganya yang kurang mendukung, mudah-mudahan harganya bisa naik lagi,” kata Ridjal.
Masih dalam rangkaian kegiatan, rombongan juga melakukan kegiatan panen bersama di lokasi Pekarangan Pangan Lestari (P2L) binaan pemkot. Yakni, di P2L RW 04 Kelurahan Kedopok dan P2L Kelompok Wanita Tani (KWT) El Wardah di Kelurahan Curah Grinting. Ada beberapa jenis sayuran yang dipanen, diantaranya ada terong, timun, cabai, bayam hijau, bayam merah, kemangi, pakcoy, tomat, seledri, selada dan sawi. Juga dipamerkan hasil olahan produk pertanian diantaranya keripik, tempe mendoan, minuman kesehatan dan penganan olahan bayam. (Sf)