JATIMPOS.CO/MADIUN - Bupati Madiun H. Ahmad Dawami mengapresiasi seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang telah berjuang hingga Kabupaten Madiun hampir mendekati target nasional.

Hal tersebut disampaikan Bupati Madiun pada saat pengukuhan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kabupaten dan Kecamatan sebagai upaya dini pencegahan stunting di Pendopo Muda Graha Kabupaten Madiun, Senin (23/5/2022).

Kaji Mbing sapaan akrab Bupati Madiun ini juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat termasuk peran media dalam menyiarkan kegiatan penurunan stunting yang dilakukan oleh TPPS sehingga terbentuk kepedulian dan pencegahan secara mandiri.

Pengukuhan TPPS Tingkat Kabupaten dan Kecamatan ini dilakukan karena penurunan prevalensi stunting pada tahun 2024 dengan target 14 persen menjadi agenda utama Pemerintah RI. Oleh sebab itulah upaya percepatan pencegahan stunting agar konvergen, baik pada perencanaan, pelaksanaan, termasuk pemantauan dan evaluasinya di berbagai tingkat pemerintahan, termasuk desa dalam percepatan pencegahan stunting tersebut.

Sementara itu, Ketua Pelaksana TPPS Kabupaten Madiun, H. Hari Wuryanto mengatakan meskipun angka prevalensi di Kabupaten Madiun sudah mendekati target nasional, penurunan stunting tidak dapat serta merta secara langsung, tetapi secara bertahap harus dilakukan pembinaan sejak dini.

"Saat ini kita sudah diangka 15,7 persen dan targetnya di tahun 2024 adalah 14 persen. Meskipun kurang sedikit tidak boleh menggampangkan dan ini tugas negara maka harus dilaksanakan sebaik mungkin," pesan Wabup Madiun, Hari Wuryanto.

Menurutnya, stunting memiliki dampak yang sangat besar pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

" Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya, " jelasnya.

Mas Hari sapaan akrab Wabup Madiun ini juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama mencegah stunting dimulai dari pernikahan. Untuk itu, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan komitmen bersama termasuk dengan Kantor Urusan Agama dalam urusan pernikahan.

"Untuk itu tadi juga dilakukan komitmen untuk orang yang menikah yakni dengan memperhatikan kesiapan mulai dari kesehatan hingga mental calon pengantin," jelasnya. (pkm/jum).