JATIMPOS.CO/TUBAN – Pengentasan kemiskinan dan pembangunan jalan desa berbasis kolaborasi disinggung Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky di peringatan Hari Jadi Tuban 728. Menurutnya momen Hari Jadi Tuban harus dijadikan titik balik dalam membangun Kabupaten Tuban yang lebih baik ke depan.

Soal kemiskinan, dia menegaskan sampai saat ini perbaikan data masih terus berlangsung. Dengan cara itu akan menjadi penentu kebijakan dalam mencari formulasi komprehensif mengatasi kemiskinan.

“Kita validasi dan verifikasi ulang sehingga nanti akan tepat sasaran,” terang Mas Bupati sapaan akrab di Pendopo Kridho Manunggal, Jumat (12/11).

Meski Kabupaten Tuban ada di urutan ke lima termiskin di Jawa Timur, dirinya menargetkan peringkat kemiskinan pada tahun mendatang akan turun. Lindra menyadari di tengah industrialisasi semestinya sejahtera secara ekonomi. Namun faktanya kondisi berbalik.  Dengan demikian persoalan kemiskinan harus dicari akar masalahnya hingga menemukan rumusan solusi komprehensif dan strategi taktis membedah persoalan kemiskinan.

Menurutnya banyak PR yang harus dituntaskan.  Dimulai penuntasan kemiskinan, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, penurunan angka pengangguran hingga percepatan penanganan dampak ekonomi akibat Covid 19 yang masih melanda.

"Masih banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan. Untuk itu saya mengajak semua bergerak bersama membangun Kabupaten Tuban demi kesejahteraan masyarakat," tandas Lindra

Disamping itu, Lindra menuturkan, sekarang salah satu wujud nyata yang telah dirasakan masyarakat adalah perbaikan jalan poros desa dengan sistem sharing. Menurutnya, ketersediaan jalan desa dan lingkungan yang memadai dapat memantik pertumbuhan ekonomi. Begitupun dengan membangun utilitas kota yang terpadu, nantinya sangat berpengaruh kepada peningkatan perekonomian. 

Prinsipnya, lanjut Lindra, pemerintahan yang kolaboratif, gotong royong dan saling sinergi, kreatif dan inovatif dibarengi komunikasi yang baik, maka semua persoalan mampu diatasi. (min)