JATIMPOS.CO/TUBAN – Sebanyak 12 Prajurit Bintara Otonomi Khusus (Baotsus) TNI AD dari Bumi Cendrawasih Papua menempuh pendidikan di Bumi Ronggolawe Tuban. Mereka ditugaskan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD).

Keberadaan TNI dari papua ini untuk belajar mendalami dasar-dasar ilmu bintara pembina desa (Babinsa). Mereka turun dan menyapa masyarakat mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda serta aktif dalam beragam kegiatan desa.

Kepada Jatim Pos, salah satu anggota bintara bernama Franki Ronaldo Manggaprouw mengatakan banyak ilmu yang didapat saat menempuh pendidikan di Kabupaten Tuban. Masyarakat Jawa Timur khususnya Tuban dinilai sangat humanis sehinga mudah beradaptasi.

Franki sapaan akrabnya menceritakan selama berkunjung di 20 koramil, dia bersama rekan lainnya membaur ke masyarakat membantu segala macam aktivitas di desa maupun kecamatan. Dia mencontohkan sebagai tentara yang berada di tengah masyarakat harus mengedepankan sisi sosial dengan bersikap humanis dan edukatif.

Tidak hanya itu, kata dia, terlibat dalam memberikan materi wawasan kebangsaan di sekolah-sekolah. Sebab sudah menjadi tugas dasar mengenalkan generasi bangsa mengetahui makna bela Negara. Lebih dari itu, dia menambahkan segala macam ilmu yang didapatkan dari pendidikan di Tuban akan diimplementasikan saat kembali ke papua.

“Hal-hal yang bisa kami terapkan di Papua nanti akan kita terapkan di sana,” kata Franki di Koramil Montong, Kamis malam (14/10).

Pada prinsipnya, lanjut Franki, selama menempuh pendidikan menjadi babinsa di Tuban banyak ilmu yang ditimba dan dapat dibawa pulang. Hanya ucapan terima kasih yang bisa diberikan kepada seluruh senior TNI. Danramil, Dandim, Pangdam dan seluruh komponen masyarakat.

“Kepada abang-abang senior juga terima kasih banyak telah mendukung dan membimbing kita,” pungkasnya.

Terpisah Dandim Tuban Letkol Inf. Viliala Romadhon dikonfirmasi mengatakan 12 prajurit TNI AD dari Papua dalam rangka menjadi seorang babinsa. Mereka sengaja ditugaskan untuk belajar tentang keragaman kultur, budaya, dan memahami dasar-dasar babinsa di pulau jawa. Disamping itu upaya untuk mengembangkan potensi diri. Banyak hal yang bisa didapat dan dijadikan oleh-oleh selama di Tuban.

“Sekembalinya mereka berdinas di Papua bisa menerapkan ilmu saat belajar di Jawa,” jelas Dandim melalui sambungan telepon.

Orang nomor satu di Kodim Tuban ini lebih lanjut mengatakan, adik-adik Papua juga dilibatkan dalam aktivitas vaksininasi di desa-desa.  Mereka membantu pemerintahan desa dan kecamatan dalam menyukseskan program vaksinasi nasional.

“Dibekali pengalaman nyata sehingga bisa lebih luwes,” ungkap Dandim.

Informasi yang dihimpun Jatim Pos, TNI AD memberikan pendidikan khusus bagi 1.000 calon bintara asal Papua. Para bintara itu dididik di sejumlah Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) di Pulau Jawa untuk menjalani Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Otonomi Khusus Orang Asli Papua (OAP) Kodam XVIII Kasuari 2020.

Dari 1.000 calon bintara itu, terdiri atas 330 siswa dikirim ke Rindam III/Siliwangi Bandung, 240 siswa bintara ke Rindam IV/Diponegoro Semarang, 260 siswa ke Rindam V/Brawijaya Surabaya, dan 130 calon bintara ke Rindam Jaya Jakarta. Kemudian, sebanyak 40 putri asli Papua mengikuti pendidikan di Pusat Pendidikan (Pusdik) Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Kowad), Lembang, Bandung. (min)