JATIMPOS.CO/MADIUN - Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Madiun dan Universitas Muhammadiyah Madiun (Ummad) menggelar vaksinasi akbar, menyasar masyarakat umum, Rabu (18/8/2021).

Wali Kota Madiun, Maidi membuka langsung kegiatan vaksinasi tersebut. Orang nomor satu di Kota Madiun ini mengapresiasi langkah PDM Kota Madiun dan Ummad untuk mendukung pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok di Kota Madiun.

" PDM Kota Madiun bersama pemerintah punya tujuan yang sama, yakni melindungi segenap masyarakat di Kota Madiun," ungkapnya.

Menurutnya, vaksinasi sangat penting dalam melindungi warga di Kota Madiun. Bahkan, di Kota Madiun, setiap harinya ada sejumlah 1.015 dosis vaksin yang disiapkan.

" Pemerintah bersama TNI dan Polri juga terus berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi. Harapannya, kekebalan masyarakat menjadi semakin baik," ujarnya.

Wali Kota Maidi menambahkan, warga Kota Madiun perlu terlindungi vaksinasi karena besarnya risiko penularan Covid-19 yang mengintai. Pasalnya, Kota Madiun diapit enam daerah dengan jumlah penduduk nyaris mencapai enam juta jiwa.

Selain itu, mobilitas warga luar daerah ke Kota Madiun juga terbilang tinggi. Baik untuk memenuhi kebutuhan maupun menjalani perawatan di rumah sakit rujukan.

" Setiap hari ambulans mondar-mandir menuju Kota Madiun. Tanpa vaksin, tidak tahu akan seperti apa jadinya," terangnya.

Disamping itu, optimalisasi vaksinasi disertai penegakan disiplin protokol kesehatan (prokes) mulai berdampak positif dalam menekan potensi persebaran korona. Warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) terus berkurang. Begitu pula angka bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit rujukan yang juga terus melandai.

Meski tren pandemi menunjukkan penurunan, mantan Sekda Kota Madiun ini meminta warganya untuk tidak lengah. Disiplin prokes menyelamatkan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.

Selain itu masyarakat juga di imbau untuk tetap menerapkan 6 M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, membatasi mobilisasi dan interaksi, Menjaga pola makan dan istirahat cukup.

" Ibaratnya, lupa bawa handphone tidak akan mengancam jiwa. Tapi kalau lupa memakai masker, jiwa bisa terancam. Disiplin prokes harus berawal dari kesadaran sendiri," tegasnya. (kmf/jm).