JATIMPOS.CO/TUBAN – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan Plt. Direktur Pembenihan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Takdir Mulyadi memanen benih jagung RK457. Panen raya berlokasi di areal persawahan Desa Leran, Senori, Kamis (12/08).

Bupati Lindra mengungkapkan pengembangan benih jagung saat ini dipilih petani karena dinilai lebih menjanjikan. Jika jagung dijual untuk konsumsi akan dihargai 2.000 rupiah per kilo. Sedangkan, apabila jagung dijual dalam bentuk benih, petani akan mendapat harga dua kali lipat yaitu sekitar 5.200 hingga 5.300 rupiah per kilonya. Menurutnya sektor pertanian akan menjadi perhatian serius dikepemimpinannya.

“Ini sangat bagus untuk meningkatkan pendapatan petani," kata Bupati didampingi Wakil Riyadi dan Dandim 0811/Tuban, Letkol Inf Viliala Romadhon.

Benih jagung dan pupuk yang didanai APBD Tuban dibudidayakan kelompok petani setempat ini diapresiasi Bupati. Jika awal targetnya dari kementerian 120 ribu hektar di 2021, saat ini per Juli 2021 telah mencapai 129 ribu hektar. Hasil menggembirakan ini akan meningkatkan target menjadi 132 hektar di tahun ini.

Kata dia, jagung hasil pembenihan telah dikenal memiliki pasar ekspor di beberapa negara di Asia Tenggara. Thailand, Timor Leste hingga Papua Nugini.

Menjawab keluhan petani soal ketersediaan air, Bupati Tuban menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Balai Besar Bengawan Solo (BBWS). 

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, Kartono menjelaskan panen ini merupakan replikasi dari Jatirogo yang semula pembenihannya bantuan dari pusat. Dari hasil budidaya di kecamatan Jatirogo, petani mendapat keuntungan dua kali lipat. Karenanya, saat ini dikembangkan ke Senori.

Kartono menambahkan pada 2022, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tuban akan memperluas wilayah penanaman guna meningkatkan nilai tambah petani. Selain secara ekonomi lebih, benih jagung akan lebih mudah adaptasi dengan lingkungan.  

Disebutkan, pihaknya masih perlu bantuan benih dan pupuknya. Sebab replikasi ini masih proyek percontohan dan akan terus dikembangkan lagi di Kecamatan Senori, Jatirogo, dan Bangilan. (min)