JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN — Komitmen kuat Pemerintah Kota Madiun dalam menekan angka stunting kembali membuahkan hasil. Upaya serius lintas sektor tersebut tak hanya berhasil menurunkan prevalensi stunting, tetapi juga mengantarkan Kota Madiun meraih Dana Insentif Fiskal (DIF) Tahun Berjalan 2025 sebesar Rp7,1 miliar dari pemerintah pusat.

Wali Kota Madiun Maidi menerima langsung tambahan anggaran itu saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 di Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Rakornas yang dipimpin Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut mengangkat tema percepatan penurunan stunting di seluruh daerah.

“Kalau kita serius, hasilnya juga maksimal. Kerja keras kita bersama tidak hanya menurunkan angka stunting, tetapi juga mendapat apresiasi berupa insentif dari pemerintah pusat,” ujar Maidi.

Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting di Kota Madiun tercatat sebesar 11,8 persen atau setara dengan 391 anak, menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12,8 persen. Namun, berdasarkan pendataan di tingkat posyandu, angka stunting sebenarnya hanya 4,5 persen.

“Data posyandu lebih riil karena by name by address. Sedangkan survei SSGI bersifat sampling,” jelas Maidi.

Ia menegaskan, insentif yang diterima pemerintah kota akan difokuskan untuk program-program penanganan stunting. “Reward ini khusus untuk penanganan stunting. Ke depan, program akan terus kita tingkatkan demi generasi emas anak-anak Madiun di masa depan,” katanya.

Pemerintah Kota Madiun menargetkan angka stunting terus menurun melalui berbagai program intervensi gizi, peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, serta penguatan edukasi keluarga tentang pola asuh dan gizi seimbang. (jum).