JATIMPOS.CO/MAGETAN – Udara sejuk Magetan menjelang penghujung Agustus membawa riak-riak persaingan baru di kalangan birokrat senior daerah setempat. Jabatan Sekretaris Daerah (Sekda), posisi puncak karier Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Magetan, kembali diperebutkan setelah masa pendaftaran seleksi terbuka resmi ditutup pada 18 Agustus 2025 lalu.
Menariknya, dari tiga nama pejabat eselon II yang lolos administrasi, semuanya memiliki satu kesamaan: sama-sama alumni perguruan tinggi kedinasan yang berlokasi di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat—kawasan yang selama ini dikenal melahirkan para pamong senior tanah air.
“Target kami minimal empat pendaftar, tetapi yang memenuhi syarat administrasi hanya tiga pejabat,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Magetan, Masruri, seraya menegaskan bahwa proses berikutnya tetap mengacu pada regulasi seleksi terbuka Pejabat Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama.
Lalu, siapa saja tiga “putra Jatinangor” yang kini berebut posisi strategis tersebut?
Eko Muryanto – Sang Pembina Desa dengan Napas Panjang
Di urutan pertama ada nama Eko Muryanto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Lulusan STPDN angkatan 2005 ini dikenal luas sebagai birokrat yang tumbuh dari bawah, akrab dengan denyut kehidupan warga desa. Di tangannya, banyak program pemberdayaan dan inovasi desa berjalan. Jika terpilih menjadi Sekda, Eko punya masa pengabdian terpanjang: masih hingga tahun 2035. Modal waktu yang panjang menjadi stimulus penting bagi panitia seleksi yang tentu berharap Sekda Magetan berikutnya tak berganti dalam waktu dekat.
Joko Trihono – Penggerak Pariwisata dan Budaya
Nama kedua yang masuk gelanggang adalah Joko Trihono, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Alumni STPDN 2004 ini menawarkan sesuatu yang berbeda: kreativitas dalam memoles sektor pariwisata serta kemampuan merawat kultur lokal Magetan. Di bawah kepemimpinannya, geliat destinasi wisata seperti Telaga Sarangan hingga festival budaya daerah makin dikenal. Joko akan memasuki masa purnatugas pada 2033, memberi rentang waktu delapan tahun jika ia dipercaya menjabat Sekda.
Welly Kristanto – Ahli Transportasi yang Siap Menyelesaikan Masa Tugas
Kandidat ketiga adalah Welly Kristanto, Kepala Dinas Perhubungan. Berbekal latar pendidikan di APDN dan IIP, Welly sudah lama malang melintang dalam isu transportasi serta teknis pemerintahan. Menurut catatan kepegawaian, dia hanya punya waktu empat tahun lagi sebelum pensiun di 2029. Meski masa tugasnya paling pendek, pengalamannya di “lapangan keras” birokrasi mungkin menjadi nilai lebih di mata panitia seleksi.
Babak Penentuan
Penjabat Sekda Magetan, Muhtar Wahid, memastikan proses seleksi akan berlangsung transparan dan objektif. “Semua tahapan bisa dipantau masyarakat melalui laman resmi BKPSDM,” ujarnya.
Sebagai jantung utama mesin birokrasi daerah, posisi Sekda bukan hanya simbol karier, tapi juga “sutradara” kebijakan pembangunan. Tak heran kursi bergengsi di Jalan Basuki Rahmat itu selalu menjadi rebutan.
Kini, mata publik Magetan tertuju pada satu pertanyaan krusial: siapa di antara tiga alumni Jatinangor inilah yang paling berpeluang menggawangi roda pemerintahan daerah beberapa tahun ke depan?
Waktu – dan kinerja mereka sepanjang tahapan seleksi – yang akan menjawabnya. (jum).