JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Sedikitnya 66 orang Jamaah Calon Haji (JCH)  Kota Mojokerto ikuti kegiatan pembekalan dan upacara pemberangkatan Jamaah Calon Haji di Pendopo Sabha Mandala Tama, Kota Mojokerto, Jumat (1/7/2022) sore.

Acara Pembekalan dan pemberangkatan JCH dipimpin oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari dengan dihadiri Forkopimda, Assisten, Kepala Kemenag, Ketua IPHI, Ketua MUI sekaligus Syuriah PCNU dan Ketua baznas Kota Mojokerto Mojokerto.

Kepala Kemenag Kota Mojokerto, Drs. Moh.Zaeni M.Ag dalam laporannya mengatakan, Jamaah Calon Haji Kota Mojokerto semula berjumlah 71 orang, kemudian mutasi ke daerah lain 9 orang dan ada pindahan masuk Kota Mojokerto  4 orang jadinya 66 orang.

“Total Calon Haji Kota Mojokerto yang berangkat tahun 1443 H/2022 sebanyak 66 orang ikut Kloter 38 gabungan dari Kota Probolinggo, Kota Surabaya, Kabupaten Mojokerto dan Kota Palembang,” ujarnya.

Lanjut dikatakan Drs. Moh.Zaeni, M.Ag sesuai jadwal Calon Haji Kota Mojokerto nanti pukul 20.00 wib harus sudah masuk asrama  haji Sukolilo Surabaya.

“CJH Kota Mojokerto berdasarkan jadwal, harus masuk Asrama Sukolilo Surabaya Jatim pukul 20.00 wib dan Sabtu (2/7) jam 08.00 Wib berangkat ke Jeddah. Perkiraan pulang kembali ke tanah air 13 Agustus 2022,“ terang Kepala Kemenag.

Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Hj. Ika Puspitasari, SE mengawali sambutannya, mengucapkan selamat pada JCH yang terpilih ikut berangkat melaksanakan rukun islam kelima tahun 1443 H/ 2022, karena banyak  masyarakat  yang tidak bisa berangkat karena terbentur aturan yang ada.

”Untuk syarat yang bisa berangkat Haji tahun 2022 adalah usia di bawah 65 tahun. Tahun ini  kuota untuk Indonesia hanya 40% dari kuota 2019,” ucapnya.

Lanjut dikatakan Ning Ita, ibadah haji tahun 1443 H ini sebagai syarat para jamaah harus melampirkan PCR,  3X24 jam hasilnya negatif serta harus memiliki sertifikat vaksinasi Internasional Arab Saudi yang namanya Tawakkalna yang sudah diakui oleh WHO,“ kalau jamaah Haji memiliki Sertifikat Tawakkalna Vaksinasi dosis lengkap yang diakui oleh WHO, berarti sudah aman,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu Ning Ita mengimbau agar para jemaah selalu menjaga kesehatan, siap fisik dan siap mental,  karena kondisi di Kota Mekkah – Medinah sangat beda dengan kondisi Indonesia.

”Ibadah haji disana banyak kegiatan fisik, bila rangkaian Haji, misal melakukan tawaf maupun sa’i, sesuaikan kondisi fisik jangan dipaksakan,” tuturnya.

Orang nomor satu di Kota Mojokerto ini juga mengingatkan jamaah, agar dalam melakukan rangkaian ibadah haji ada kesulitan, sudah disiapkan 2 orang muthowif oleh Pemkot Mojokerto.

“Bila ada kesulitan dalam melakukan rangkaian ibadah Haji di tanah suci mohon dikomunikasikan dengan 2 orang Muthowif, biar ibadah panjenengan semua bisa khusyuk,” imbuhnya.

Diakhir sambutannya, wali kota perempuan pertama ini menitip pesan pada jamaah, agar mendoakan jajaran Pemkot Mojokerto diberi kekuatan dalam menjadikan Kota Mojokerto lebih baik.

”Kami titip doa bila panjenengan laksanakan rangkaian Haji, jangan lupa untuk mendoakan kami dan jajaran Pemkot Mojokerto agar diberi amanah, diberi kekuatan mewujudkan Kota Mojokerto jadi Baldatun Toyyibatun Warobun Ghofur,” pungkasnya. (Adv/din)