JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Maulid yang merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, biasanya diperingati dengan gelar acara pengajian serta pembacaan Sholawat. Seperti dilakukan oleh Pemkab Mojokerto yang menggelar pengajian Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriyah Tahun 2020 di halaman Pendapa Graha Majatama, Selasa (27/10/2020) pagi.


Pengajian peringatan Maulid kali ini mengangkat tema: "Kita Teladani Perjuangan Rasulullah dalam Membangun Peradaban". Acara ini diikuti sebagian ASN Pemkab Mojokerto serta dihadiri PJs. Bupati Mojokerto dan beberapa kepala OPD Pemkab Mojokerto.

Pjs. Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo dalam sambutannya mengatakan, kemajuan peradaban suatu bangsa, umumunya banyak disumbang oleh kecerdasan dan pengetahuan yang dimiliki. Makin banyak ilmu pengetahuan, makin tinggi pula peradabannya.

“Budaya suatu bangsa biasanya berjalan seiring dengan budaya literasi atau membaca. Budaya membaca ini juga identik dengan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW yang berbunyi iqra’ atau berarti bacalah,“ ujarnya.
 
Masih kata PJs Bupati Mojokerto, bahwa wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW adalah QS. Al Alaq (1-5) yang berisi perintah membaca. Perintah membaca ini bersifat umum, tidak dikaitkan dengan obyek tertentu. Bisa diartikan secara luas dengan membaca kitab suci, buku, risalah, dan sejenisnya.

“Nabi Muhammad SAW adalah pribadi yang gemar membaca, seperti wahyu pertama yang diterima yakni ‘iqro’ atau ‘bacalah’. Hal ini juga diajarkan kepada seluruh muslim. Kita sangat beruntung dapat memetik pelajaran tersebut,” kata Pjs Bupati Mojokerto.
 
Diakhir sambutannya PJs Bupati Mojokerto, menekankan akan pentingnya meniru perilaku Nabi Muhammad SAW. Serta semangat kerja yang telah diajarkan pada umatnya, Nabi Muhammad itu makhluk yang mulia, dan merupakan suri tauladan.  

“Maulid Nabi adalah titik bagi kita untuk mengevaluasi sejauh mana kita mampu mencontoh teladan beliau. Uswatun hasanah yang melekat pada diri Rasulullah, baik dalam aspek ibadah dan bekerja, hendaknya bisa kita contoh bersama,” tutup  Pjs Bupati Mojokerto.
 
Usai sambutan dari Pjs. Bupati Mojokerto acara dilanjutkan mauidhoh khasanah (ceramah agama) yang disampaikan oleh KH Agus Mustofa. (din)