JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Pemerintah Kabupaten  Mojokerto hidupkan lagi perlombaan burung berkicau yang telah vakum beberapa tahun. Perlombaan burung berkicau Bupati Cup dalam rangka peringatan Hari Jadi Kabupaten Mojokerto yang ke-730 disediakan puluhan doorprize dari sponsor swasta dan OPD Pemkab Mojokerto.

Perlombaan yang diikuti ratusan kicau mania dari berbagai daerah di Jawa Timur tersebut, digelar di gantangan lapangan Desa Pacing Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto, Minggu (28/5/2023) pagi.

Ketua panitia acara lomba burung berkicau Bupati Cup dalam rangka HUT Kabupaten Mojokerto yang ke – 730, Ardi Sepdianto mengatakan, alhamdulillah tahun 2023 ini lomba burung berkicau bupati cup ini bisa terselenggara, soalnya event yang bisa bangkitkan gairah para kicau mania  sudah lama tidak diselenggarakan di bumi majapahit. ”Event perlombaan burung berkicau bupati Cup, sudah lama vakum, terakhir penyelenggaraan itu tahun 2018,  dan alhamdulillah tahun 2023 bisa diselenggarakan dengan baik,“ kata Ardi Sepdianto.

Ardi Sepdianto yang juga Kadiskominfo Kabupaten Mojokerto ini berharap, event lomba burung berkicau bupati cup terus tiap tahun bisa diselenggarakan, dan doorprize bisa bertambah banyak, karena event ini banyak manfaatnya.  “Event lomba kicau burung bisa sebagai ajang silaturahmi komunitas penggermar kicau burung dengan Bupati, serta event ini bisa angkat perekonomian UMKM karena para pengrajin sangkar burung pasti banyak pesanan,“ imbuh Ardi.

Sementara itu, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dalam sambutannya, mengucapkan selamat datang peserta lomba burung berkicau Bupati Cup dalam rangka HUT Kabupaten Mojokerto yang ke – 730 yang berasal dari  Kabupaten Mojokerto sendiri maupun dari kabupaten/kota lain di wilayah Jawa Timur.

“Laporan dari panitia lomba kicau burung  menyebutkan sudah ada 500 an orang peserta lomba kicau burung, datang dari Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya. Kami ucapkan matur nuwun sanget rawuhnya semua para penggemar burung berkicau/Kicau Mania yang sudah berkenan rawuh ke Kabupaten Mojokerto,“ kata Bupati Ikfina.

Lanjut dikatakan Ikfina, event ini jadi pengalaman yang luar biasa baginya  ternyata bagi para kicau mania, burung berkicau ini semakin sering diikutkan lomba dan kemudian menjadi pemenang ternyata ini meningkatkan nilai ekonomi dari burung tersebut, “ tadi saya  hadir dan langsung  berkeliling dan berinteraksi dengan para Kicaumania, jadi jenis burung beserta pakan tahu, dan burung berkicau bila sering juara makin mahal harganya,“ terang Ikfina.

Orang nomor satu di Kabupaten Mojokerto ini mengungkapkan kegiatan lomba burung berkicau ini sangat potensial dalam menggerakkan perekonomian banyak faktor banyak bidang yang kemudian ikut bergerak dengan adanya kegiatan ini. “Tadi saya lihat burung-burung tidak lepas dari makanan maka kemudian ketika komunitas kicau mania ini berkembang maka otomatis membuka lapangan kerja yang produktif untuk para penjual makanan burung, makanan itu adalah dari ulat dan pakan unggulan, “ jelasnya.

Selain pakan burung,  Bupati Ikfina juga mengungkapkan peluang usaha  dari penyelenggaraan kicau burung,  yaitu sangkar, karena tiap burung butuh sangkar sesuai jenis burung.  “ Saya melihat ini adalah potensi untuk lapangan kerja bagi pengrajin sangkar burung dan tentunya  sangkar burung ini ada satu sisi yang dia harus bisa menimbulkan kenyamanan untuk burungnya di sisi yang lain juga  aspek keindahan estetiknya,“ ungkapnya.

Istri mantan Bupati Mustofa Kamal Pasa ini juga menguraikan banyaknya perekonomian yang terangkat, bila  event kicau burung terus berjalan. Diantaranya kaos yang dipakai kicau mania. “Saya lihat teman-teman itu banyak yang grup-grup komunitas kicau mania, kaosnya saja ini sudah menggerakkan para pengrajin pembuat kaos, belum lagi para kicau mania pasti butuh makanan, camilan, minuman  di dekat lokasi perlombaan  maka warung sekitar pasti laku,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Ikfina juga menjelaskan kegiatan perlombaan kicau burung juga butuh tempat yang betul-betul lebih representative, tidak hanya cukup tempat gantangan tetapi harus ada kerindangan disekitarnya dan ini kita mendukung terkait upaya pemenuhan ruang terbuka hijau karena tadi para Kicaumania ini mencari tempat yang rindang dan nyaman  supaya burung-burungnya ini segera menyesuaikan dengan tempat barunya.

“Ini pengalaman luar biasa  ada ide poaitif Bagaimana kita bisa membuka dan mensuport tempat-tempat untuk memfasilitasi  kicau burung,  ini hobi yang positif  dari sisi psikologis  ini tidak hanya memberi ruang bagi para Kicaumania untuk menyalurkan hobinya tetapi ini juga bisa meni gkatkan ekonomi,” tukasnya.

Lebih jauh Bupati Ikfina mengatakan lomba burung kicau tidak melihat ada potensi negatif maka ini dijadikan agenda rutin untuk peringatan hari jadi  Kabupaten Mojokerto. Mudah-mudahan nanti tahun depan untuk HUT Kabupaten Mojokerto yang ke 731 persiapannya lebih matang lagi, jauh-jauh hari kita siapkan ruang yang representative.  

Turut hadir mendampingi Bupati Ikfina membuka perlombaan burung berkicau, Sekda Teguh Gunarko, Kepala Bappeda Bambang Wahyudi, Kepala Disperindag Iwan Abdillah, Kadiskominfo Ardi Sepdianto, Asisten Hariono, Asisten Siswadi, Kabag Prokim Alfiyah Ernawati, Camat Bangsal Sugeng Liantoro, Ketua Koni Suher Didieanto. (din)