JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Puluhan korban kekerasan rumah tangga (KDRT) yang berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Lamongan mendapat pelatihan ketrampilan.
Acara pelatihan yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur tersebut dilangsungkan di Balai Kelurahan Temenggungan Kecamatan Lamongan, Kamis (17/11/2022).
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Kwalitas keluarga DP3AK Jatim Ida Triwulandari mengungkapkan, kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi, sinergi antara pemerintah provinsi bersama pemerintah daerah setempat sampai tingkat pemerintahan desa hingga kelurahan guna mengimplikasikan arahan Presiden khususnya kepada Kementrian PPPA yaitu bagaimana perlunya peningkatan peran perempuan dalam kewirausahaan.
"Pelatihan itu dilakukan sebagai upaya pembinaan, pengembangan produktifitas usaha bagi perempuan korban kekerasan atau penyintas kekerasan. Sasaran peserta ada 40 peserta yang mereka adalah perempuan korban kekerasan yang tersebar di 27 kecamatan se Kabupaten Lamongan," kata Ida Triwulandari kepada jatimpos.co dilokasi kegiatan, Kamis (17/11/2022).
Menurutnya, peserta pelatihan tersebut merupakan korban kekerasan yang perlu di berikan pembinaan sekaligus pemberdayaan melalui pelatihan keterampilan yang bermanfaat guna mengembangkan potensi dirinya serta diharapkan bisa menjadi tambahan ekonomi bagi keluarganya.
”Pelatihan ini kita berikan untuk meningkatkan kepercayaan diri. Diharapkan, setelah dapat pelatihan, para korban kekerasan ini nantinya bisa jadi usahawan atau mandiri,” ungkapnya.
Kedepan pihaknya berharap Dinas PPPA Kabupaten Lamongan untuk mengevaluasi dari peserta dan selanjutnya bisa memfasilitasi terkait ijin usaha atau lainnya kepada Dinas terkait yang membidangi.
"Jadi nanti hasil karya peserta ini bisa diberikan fasilitas untuk gelar produk di momen yang dilaksanakan Pemkab Lamongan seperti HJL dll," ujarnya.
Sementara itu, Pemerhati perempuan dan anak Kabupaten Lamongan Anis Su'adah menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan DP3AK Provinsi Jatim dalam pemberdayaan perempuan korban kekerasan.
Hadir sebagai nara sumber, ia mengungkapkan dalam materinya menekankan strategi yang harus dipahami dan segera bisa diambil diantaranya dalam hal memilih produk, memanfaatkan permodalan yang ada dari pemerintah, serta sejumlah pelatihan yang dilaksanakan pemerintah.
"Tidak hanya itu, kami juga memberikan pengetahuan mengenai bentuk-bentuk kekerasan karena selama ini yang mereka ketahui hanya bentuk kekerasan fisik saja. Padahal kekerasan banyak bentuknya seperti kekerasan psikis, seksual dan penelantaran," jelas Anis.
Diharapkan dari kegiatan ini, kata Anis peserta bisa mengembangkan potensi diri yang dimiliki dan tidak terhanyut dengan persoalan yang dialaminya selama ini. Selanjutnya peserta bisa menjadi pengusaha dengan pelatihan keterampilan pembuatan kue.
"Saya rasa peserta ini adalah para perempuan hebat dan mampu untuk meningkatkan potensi diri dalam pengembangan keterampilan yang dimilikinya. Sehingga melalui pelatihan ini mereka bisa menjadi pengusaha kue yang nanti bisa meningkatkan ekonomi keluarga," tandasnya. (bis)