JATIMPOS.CO/BOJONEGORO- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menandai menyalanya aliran listrik gratis dari Pemprov Jatim melalui Dinas ESDM Jatim di wilayah Desa Pesen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jumat siang (24/5/19).
Prosesi menyalakan listrik gratis dilakukan Gubernur di rumah sederhana milik pasangan kakek-nenek Lami dan Suratin. Wajah kedua kakek nenek ini terlihat sumringah ketika Khofifah menyalakan miniature circuit breaker (MCB) listrik di rumahnya.
"Alhamdulillah. Ini berkah rumah kami bisa dapat listrik. Biasanya ya disumbang kabel listrik dari tetangga. Kalau samping mati ya kami juga nggak dapat listrik," kata Nenek Lami ditemui jatimpos.co.
Ia mengucapkan terima kasih atas bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Gubernur Khofifah yang bahkan secara langsung menyapa dan memberikan instalasi listrik di rumahnya.
"Terima kasih Bu Khofifah. Saya ini tinggalnya ya berdua. Anak cucu sudah punya rumah sendiri. Meskipun rumah jelek begini yang penting nggak merepotkan," katanya.
Lami dan Suratin adalah salah satu di antara 95 KK di Desa Pesen Kecamatan Kanor dan sebanyak 72 KK di Desa Kasiman Kecamatan Kasiman di Kabupaten Bojonegoro yang mendapatkan bantuan elektrifikasi instalasi listrik rumah tangga dari Pemerintah Jawa Timur.
Selain di Kabupaten Bojonegoro, Pemprov Jawa Timur juga memberikan bantuan elektrifikasi di Kabupaten Situbondo sebanyak 320 KK, lalu di Kabupaten Bondowoso sebanyak 150 KK, di Kabupaten Trenggalek sebanyak 200 KK dan di Kabupaten Pacitan sebanyak 200 KK.
"Saat ini masih ada 564 ribu rumah warga di Jawa Timur yang belum terelektrifikasi. Dalam rencana umum energi daerah, kita menarget tahun depan rasio elektrifikasi Jawa Timur mencapai 98 persen dan tahun 2021 sudah terelektrifikasi semuanya," kata Khofifah.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Setiaji S.H, MM menyampaikan bahwa pembangunan harus didukung penuh agar daerah bisa semakin berkembang dan maju.
Setiajit mengatakan, hingga April 2019 rasio elektrifikasi Jawa Timur masih 95,84 persen atau sebanyak 564 ribu warga yang belum bisa menikmati listrik.
"Bantuan jaringan instalasi rumah tangga di tahun 2019 telah dialokasikan sebanyak Rp 1,6 miliar untuk 960 KK. Dengan daya 450 watt di setiap rumah tangga," kata Setiajit.
Selain itu juga ada pulsa token listrik sebesar Rp 303 ribu. Yang jika dengan hitungan biaya listrik Rp 35 ribu per bulan dengan penggunaan listrik standar tiga lampu dan satu stop kontak, maka bisa digunakan sampai tujuh bulan. Selanjutnya warga dihimbau untuk nabung listrik misalnya sehari dua ribu ahir bulan dipakai bayar listrik.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyaksikan penandatanganan MoU Bupati Bojonegoro dengan Pemerintah Kabupaten Tuban, hari itu juga (24/5). MoU ini merupakan bentuk keseriusan Pemkab Bojonegoro untuk mempercepat pembangunan di daerah Bojonegoro.
Hadir pada kesempatan itu sejumlah Kepala OPD Pemprov Jatim, Bupati Bojonegoro beserta OPD, Wakil Bupati Tuban beserta Jajarannya, PLN, jajaran Forpimda kabupaten Bojonegoro. Acara yang diselenggarakan di Desa Pesen kecamatan Kanor ini juga ada Peresmian bantuan listrik kepada masyarakat Bojonegoro.
Gubernur jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa penandatanganan MOU tentang pembangunan infrastruktur jembatan dan jalan dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat. Pembangunan jalan dan jembatan antara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan Kabupaten Tuban dapat membawa kemaslahatan bagi keduabelah pihak. (met)