JATIMPOS.CO/SURABAYA — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa resmi membuka Pekan Raya Jawa Timur (PRJ) 2025 di Grand City Convex, Surabaya, Jumat (10/10/2025) sore.
Dalam sambutannya, Khofifah menekankan PRJ sebagai arena mempertemukan traders dan buyers untuk membangun transaksi jangka panjang sekaligus menyerap tenaga kerja dan menggerakkan ekonomi daerah secara inklusif.
“Pertemuan antara traders dan buyers ini bisa membangun transaksi jangka panjang, seperti saat kami misi dagang bukan hanya transaksi di tempat atau sesaat, tetapi transaksi jangka panjang dan saling menemukenali produk-produk andalan dan unggulan,” ujar Khofifah.
Gubernur juga menegaskan perlunya kemitraan lintas pihak. Ia membandingkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim yang sekitar Rp3.200 triliun dengan APBD sekitar Rp32 triliun—sekitar 1% dari PDRB—sebagai alasan mengapa kolaborasi pemerintah–swasta menjadi kunci pengungkit.
“Jadi sebetulnya 1% saja kontribusi APBD di dalam pergerakan ekonomi yang ada di Jatim. Betapa sebetulnya partnership menjadi kekuatan yang luar biasa, kemitraan, kolaborasi, sinergi menjadi kekuatan yang luar biasa untuk menggerakkan semua energi positif yang dimiliki oleh Jawa Timur,” ucapnya.
Perluasan PRJ: Opsi Puspo Agro 50 Hektare
Khofifah membuka peluang perluasan skala PRJ pada lahan milik Pemprov di Puspo Agro (±50 ha). Ia menyebut luasan itu berpotensi menandingi kawasan Jakarta International Expo (JIExpo) di Kemayoran.
“Siapa tahu hari ini akan menjadi inspirasi baru bagi partnership di antara JIExpo dengan Pemprov Jatim, karena kita punya 50 hektar, ternyata lebih luas dari yang di Kemayoran. Artinya PRJ Surabaya atau Pekan Raya Jawa Timur di Surabaya ini embrionya,” kata Khofifah.
Ia juga menautkan posisi strategis Jatim sebagai “Gerbang Baru Nusantara”—mengacu pada konektivitas logistik di mana dari 32 jalur tol laut nasional, 21 di antaranya berangkat dari Tanjung Perak Surabaya.
“Jadi kalau kita mau ambil market di Indonesia bagian timur, maka Jawa Timur ini memberikan kemudahan koneksitas yang luar biasa,” jelas Khofifah.
Menurutnya, hal ini memperkuat potensi Jatim untuk menjadi penghubung pasar Indonesia bagian timur, sejalan dengan dinamika IKN 2028.
SDM Global untuk Ekosistem Bisnis
Untuk menopang ekspansi event dan investasi, Khofifah memaparkan upaya penguatan SDM melalui kemitraan internasional. Di antaranya kelas/master jarak jauh dengan King’s College London (program Digital Future dan Digital Economy) di KEK Singhasari, Malang, yang mendapat beasiswa LPDP 30 kursi + 11 tambahan (41 total).
Ia menyebut penjajakan dengan Queen Mary University, Liverpool University, Johns Hopkins University, serta Western Sydney University (S1 Digital Innovation), dan kemungkinan Arizona State University di Surabaya.
“Saya ingin menyampaikan kepada pak Gito dan tim, bahwa SDM di Jawa Timur ini siap kalau bapak akan meluaskan,” tegasnya.
“Kalau sekarang ini PRJ di Surabaya, lalu diluaskan lagi nanti di Puspa Agro, insyaallah skala bisnisnya itu enggak akan kalah dengan yang sekarang dilakukan di Kemayoran Jakarta,” lanjut Khofifah.
Data Penyelenggara: 9–19 Oktober, 250+ Peserta, Serap ±1.000 Pekerja
Direktur PT Hardaya Widya Graha (penyelenggara PRJ Surabaya), Gito Sugiarto, menyampaikan PRJ Surabaya 2025 berlangsung 11 hari, 9–19 Oktober 2025, diikuti lebih dari 250 peserta. Pameran menempati exhibition hall, convention hall, dan open space dengan total area terpakai ±15.000 m².
“Dalam setiap kegiatan pameran PRJ Surabaya ini, baik pada masa persiapan, dan masa pelaksanaan, banyak menyerap tenaga kerja. Diperkirakan bisa mencapai 1.000 orang, terdiri dari vendor kontraktor, SPG, SPB, petugas security, Klinik servis dan lain sebagainya,” kata Gito.
Menurutnya, PRJ akan menampilkan ragam sektor: makanan-minuman, otomotif, elektronik dan gawai, olahraga, furnitur, fesyen, rumah tangga, industri kreatif, kesehatan dan herbal, perbankan, pariwisata, perhiasan, kosmetik, hingga jasa lainnya, dengan bazar dan gebyar diskon sebagai pemikat pengunjung.
Gito juga menyinggung momentum HUT Grand City Surabaya ke-15 pada 10 Oktober 2025 serta HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur pada 12 Oktober 2025.
“PRJ Surabaya selalu kami selenggarakan setiap bulan Oktober dengan tujuan turut meramaikan, memeriahkan hari jadi Provinsi Jawa Timur yang tahun ini masuk ke usia 80 tahun,” ujarnya.
“Selain itu juga dengan adanya PRJ ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jatim, dan dapat menjadi destinasi wisata belanja, hiburan dan ajang promosi bagi masyarakat Jatim,” lanjutnya.
Selain itu, Gito juga menyampaikan bahwa telah menyiapkan bakti sosial kesehatan dan pengobatan gratis bekerja sama dengan DPD Walubi Jatim dan TNI AU pada 19 Oktober 2025 dengan target 2.000 pasien di wilayah Bulak Kenjeran, Surabaya. (zen)