JATIMPOS.CO/LUMAJANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung proses perbaikan tanggul jebol akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Minggu (25/5/2025).
Tanggul sepanjang 2 km tersebut mengalami kerusakan parah sekitar 300 meter, mengancam keselamatan 272 kepala keluarga (1.027 jiwa) dan mengancam lahan pertanian seluas 165 hektare.
"Kalau tanggul ini tidak segera dibangun, sawah juga pasti akan terdampak. Rumah warga pun menjadi rawan terhadap kemungkinan terjadinya luberan lahar susulan. Maka dampaknya sangat luas, dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Pemprov Jatim berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan Pemkab Lumajang memperbaiki tanggul sepanjang 280 meter dan membangun tanggul pengarah arus (krib) sepanjang 166 meter.
"Total anggaran perbaikan mencapai Rp10,5 miliar," ujar Khofifah seusai meninjau lokasi.
Pengerjaan ditargetkan rampung dalam tiga bulan dengan melibatkan 5 excavator dan 6 dump truck yang berasal dari Pemprov Jatim dan BBWS Brantas. Rinciannya, 3 excavator dan 6 dump truck dari Pemprov Jatim, serta 2 excavator tambahan dari BBWS Brantas.
Kemudian di lokasi juga terdapat material sebanyak 3.750 bronjong dari Pemprov Jatim, dan tambahan 200 bronjong dari BBWS Brantas dan akan ditambah sesuai kebutuhan. Serta pemasangan pipa galvanis juga turut dilakukan untuk memperkuat struktur tanggul.
Langkah teknis lainnya meliputi pembuatan kisdam tanggul dan tebing krib di sisi hulu sebagai antisipasi longsor, pengalihan aliran sungai untuk mengurangi tekanan terhadap tanggul, serta pembangunan krib darurat dari batu bolder dan pemasangan bronjong untuk memperbaiki bangunan tanggul yang rusak.
Khofifah menekankan pentingnya percepatan meski cuaca belum ideal.
“Kalau kita menunggu pengerjaan dimulai pada musim kemarau, masyarakat akan terus merasa tidak aman dan tidak nyaman. Maka saya minta kepada Kadis PU SDA, mana yang bisa dikerjakan segera, kita kerjakan. Semoga cuaca bisa beradaptasi dengan kebutuhan kita,” ungkapnya.
Pemprov Jatim juga merancang langkah strategis jangka panjang untuk memperkuat tanggul secara permanen sebagai bagian dari mitigasi bencana berkelanjutan.
“Kami tidak hanya hadir saat bencana terjadi, tetapi juga berkomitmen menyiapkan infrastruktur tangguh untuk masa depan. Keselamatan warga adalah prioritas utama kami,” katanya.
Ia juga mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat Sumberwuluh yang terus menjaga solidaritas dalam masa pemulihan.
Bupati Lumajang Indah Amperawati menyampaikan terima kasih atas gerak cepat Gubernur Khofifah dalam merespons tanggul jebol.
“Kami berterima kasih atas respons cepat Ibu Gubernur yang langsung menginstruksikan Dinas PU SDA Provinsi untuk menangani kondisi kritis ini. Semoga semuanya segera selesai dan warga menjadi tenang,” tandasnya.
Sebagai informasi, tanggul jebol pada 11 April 2025 akibat banjir lahar dingin dua hari berturut-turut. Status Tanggap Darurat Bencana ditetapkan oleh Pemkab Lumajang selama 90 hari, sejak 11 Mei hingga 8 Agustus 2025.(**)