JATIMPOS.CO/SURABAYA – Anggaran kesehatan dalam Perubahan APBD Jawa Timur (Jatim) 2025 mengalami kenaikan. Dalam nota keuangan yang disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada rapat paripurna DPRD Jatim, Jumat (15/8/2025), sektor kesehatan mendapat alokasi Rp6,43 triliun. Angka ini naik dari APBD murni 2025 sebesar Rp5,9 triliun.
Belanja daerah di sektor kesehatan akan digunakan melalui Dinas Kesehatan, rumah sakit umum, rumah sakit khusus, serta UPT yang melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmen Pemprov untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan.
"Salah satunya melalui peningkatan alokasi anggaran fasilitas kesehatan pada rumah sakit agar dapat mengembangkan layanan unggulan atau spesialisasi tertentu," ujarnya.
Menurut Khofifah, penambahan anggaran ini tidak hanya untuk layanan dasar, tetapi juga memastikan standar mutu layanan kesehatan yang aman, cepat, dan berorientasi pada kepuasan pasien. Ia berharap penguatan layanan ini berdampak signifikan pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Selain penguatan fasilitas rumah sakit, peningkatan anggaran juga diarahkan untuk mempercepat pencapaian Universal Health Coverage (UHC) melalui perluasan kepesertaan, penyediaan tenaga kesehatan, sarana, obat, dan teknologi kesehatan.
Pemprov menargetkan hambatan finansial masyarakat dalam mengakses layanan bisa ditekan, termasuk bagi kelompok rentan di daerah sulit terjangkau.
"Sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi baru lahir maupun angka kematian ibu akibat komplikasi kehamilan dan persalinan," jelas Khofifah. (zen)
Rincian Alokasi Anggaran Kesehatan Jatim 2025:
- Dinas Kesehatan: Rp1,91 triliun
- RSUD dr. Soetomo: Rp1,63 triliun
- RSUD dr. Saiful Anwar: Rp1,01 triliun
- RSUD dr. Soedono Madiun: Rp335,84 miliar
- RSUD Haji Jatim: Rp334,89 miliar
- RS Jiwa Menur: Rp154,89 miliar
- RSUD Karsa Husada Batu: Rp176,51 miliar
- RS Paru Jember: Rp190,27 miliar
- RSUD Dungus: Rp57,96 miliar
- RSUD Daha Husada: Rp40,34 miliar
- RSUD Sumberglagah: Rp84,54 miliar
- RS Mata Masyarakat Jatim: Rp100,56 miliar
- RSUD Husada Prima: Rp78,1 miliar
- RSUD Mohammad Noer Pamekasan: Rp264,34 miliar
- RS Paru Manguharjo Jatim: Rp16,04 miliar
- UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat Murnajati: Rp45,35 miliar