JATIMPOS.CO/JOMBANG - Seorang wali murid mengirim surat kepada sekolah anaknya. Dalam surat itu berisi permohonan izin tidak masuk sekolah yang kemudian menjadi viral di jagad media sosial.
Usut punya usut, yang buat surat itu begitu viral lantaran isinya yang cukup menggelitik dan bikin melongo. Permohonan izin dari orang tua ke wali kelas karena anaknya tidak mau sekolah dan ingin menonton karnaval.
Surat yang ditulis tangan di selembar kertas buku tulis ini tertanggal 21 September 2019. Lalu di bagian perihal tertulis kalimat pemberitahuan dan mohon izin.
Surat ini ditujukan kepada wali kelas III Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah Syafi’iyah (MISS) Bandung 2, Kecamatan Diwek, Jombang.
Alasan permohonan surat izin ini yang anti mainstream.
Kebanyakan orang menggunakan alasan anaknya sedang sakit,atau karena kepentingan keluarga.
Tapi Subeki (wali murid) malah menyebutkan kalimat yang cukup jujur dan menggelitik terkait alasan anaknya hari itu tidak masuk sekolah.
Yaitu si anak menangis sambil teriak-teriak meminta tidak masuk sekolah untuk nonton karnaval.
“Anak kami tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya dikarenakan NANGIS BEROK2 JALOK NONTOK KARNAVAL (Menangis sambil teriak-teriak minta nonton karnaval, red),” seperti yang tertulis dalam surat.
Meski cukup unik isi suratnya, tapi Subeki turut menuliskan bentuk kritisi kebijakan Bupati Jombang, Mundjidah Wahab yang menggelar karnaval pada jam sekolah.
Hal itu yang membuat anak dari Subeki memilih nonton karnaval daripada berangkat sekolah.
“PIYE BU MUNJIDAH IKI? NADAKNO KARNAVAL KOK BARENG AREK SEKOLAH. WAYAHE LAKYO MARI DHUHUR KOYOK BIASAE. NGETEN NIKI SING SALAH SOPO? BAPAK/IBU GURU MOHON MAKLUM NGGEH. (Translate: Bagaimana Bu Mundjidah ini? Mengadakan karnaval kok bersamaan anak sekolah. Seharusnya setelah zuhur seperti biasanya. Kalau seperti ini yang salah siapa? Bapak/ibu guru mohon maklum ya),” tulis Subeki. (her)