JATIMPOS.CO/TRENGGALEK — Anggota Koramil 0806-01/Trenggalek bersama warga Desa Sambirejo bergotong royong membangun Masjid Miftahul Ulum, Senin (8/9/2025). Kegiatan dilaksanakan di Dusun/Desa Sambirejo, Kecamatan Trenggalek, dengan melibatkan prajurit TNI dan masyarakat setempat.
Dalam kerja bakti tersebut, personel TNI dan warga bahu-membahu mengangkat material, mengaduk semen, hingga menyusun bata. Suasana kekeluargaan terlihat saat proses pembangunan berlangsung.
Babinsa Sambirejo, Serka Siswanto, menegaskan bahwa kehadiran TNI di tengah masyarakat adalah bentuk komitmen aparat teritorial.
“TNI selaku aparat kewilayahan akan selalu hadir bersama rakyat dalam berbagai kegiatan. Bukan hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga mendukung pembangunan dan kegiatan sosial kemasyarakatan,” ujarnya.
Ia menambahkan, keterlibatan TNI dalam pembangunan masjid ini bukan sekadar menyumbangkan tenaga fisik. Lebih dari itu, prajurit hadir untuk memperkuat rasa kebersamaan, meningkatkan kedekatan emosional dengan masyarakat, sekaligus menumbuhkan kembali semangat gotong-royong yang menjadi warisan bangsa.
Warga Sambirejo pun menyambut baik kehadiran TNI dalam pembangunan masjid. Mereka menilai pekerjaan menjadi lebih ringan dan proses pembangunan lebih cepat.
“Kami merasa senang dan terbantu. Semoga masjid ini segera selesai dan bisa digunakan untuk ibadah bersama,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.
Masjid yang tengah dibangun ini sudah lama diidamkan oleh warga Sambirejo. Nantinya, selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga akan difungsikan sebagai pusat pembelajaran agama, kegiatan sosial, serta ruang silaturahmi. Karena itu, keterlibatan TNI dianggap sebagai energi tambahan yang sangat berarti bagi masyarakat.
Secara sosial, kegiatan ini menunjukkan bahwa TNI selalu menempatkan diri sebagai bagian dari masyarakat. Kebersamaan yang ditunjukkan di Desa Sambirejo selaras dengan filosofi TNI, yakni kemanunggalan dengan rakyat. Dengan cara inilah, kepercayaan dan kedekatan antara TNI dan masyarakat dapat terus terjaga.
Gotong-royong yang ditunjukkan TNI dan warga juga menjadi pesan moral penting di era modern yang cenderung individualistis. Nilai solidaritas dan kebersamaan yang diwariskan leluhur tetap relevan dalam menjawab tantangan zaman.
Pagi yang terik di Sambirejo itu bukan sekadar tentang pembangunan masjid. Lebih dari itu, ia menjadi simbol kebersamaan yang tulus. Saat warga dan TNI berjibaku dalam satu tujuan, tercermin jelas bahwa kekuatan bangsa ini ada pada persatuan dan gotong-royong.(Ard)