JATIMPOS.CO/SUMENEP - Di tengah geliat aktivitas ekonomi masyarakat Sumenep, kehadiran layanan keuangan non-bank seperti Agen BRILink menjadi penopang penting, terutama bagi masyarakat yang tinggal jauh dari pusat layanan perbankan.

Salah satu agen yang cukup aktif melayani warga adalah Agen BRILink Almeera yang dikelola oleh Yuni Farida, pemilik kios dan toko Madura di Jl. Adirasa, Desa Kolor, Kabupaten Sumenep.

Usaha milik Yuni Farida ini mulai beroperasi pada Desember 2024. Meski terbilang baru, keberadaan Agen BRILink Almeera cepat mendapat kepercayaan dari masyarakat sekitar. Setiap harinya, Yuni melayani puluhan transaksi dari berbagai kalangan, mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN), pedagang, hingga mahasiswa.

“Dalam sehari biasanya kalau transaksi ATM bisa 15 sampai 20 orang. Kalau untuk transfer, bisa sampai 45 orang,” ujar Yuni Farida saat ditemui di kiosnya, Jumat (26/7/2025).

Ia menambahkan, ragam kebutuhan transaksi yang dilayani cukup beragam. Tidak sedikit mahasiswa yang datang hanya untuk membayar indekos atau kebutuhan pribadi lainnya. “Kalau mahasiswa biasanya bayar indekosnya lewat sini,” sambungnya.

Kepercayaan masyarakat terhadap Agen BRILink ini tak lepas dari kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan. Masyarakat tak perlu lagi menempuh jarak jauh ke pusat kota atau mengantre panjang di kantor cabang bank. Cukup datang ke kios Yuni, berbagai transaksi keuangan bisa dilakukan, termasuk penarikan tunai, transfer antarbank, hingga pembayaran tagihan.

Faisal (26), salah satu pengguna jasa BRILink Almeera, mengungkapkan pengalamannya menggunakan layanan tersebut. Menurutnya, Agen BRILink sangat membantu saat saldo aplikasi mobile banking miliknya kosong.

“Kebetulan di rekening BRImo saya lagi kosong, dan saya harus transfer uang ke keluarga saya di luar kota,” kata Faisal.

“Karena itu saya ke Agen BRILink untuk transfer ke keluarga saya. Jadinya lebih mudah dan aman,” pungkasnya.

Agen BRILink sendiri merupakan layanan perluasan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang menggandeng masyarakat umum sebagai mitra untuk menyediakan layanan perbankan secara langsung. Kehadirannya di tingkat desa dan kecamatan diharapkan mampu menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat yang belum tersentuh layanan keuangan formal.

Kegiatan seperti yang dilakukan oleh Yuni Farida sejalan dengan semangat inklusi keuangan nasional. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengakses layanan keuangan, diharapkan pertumbuhan ekonomi di daerah pun ikut terakselerasi.

Ke depan, Yuni berharap usahanya bisa terus berkembang. Ia juga terbuka untuk menambah jenis layanan yang tersedia di kiosnya guna menjawab kebutuhan pelanggan yang semakin beragam.

“Kami ingin tetap dipercaya masyarakat, dan kalau bisa ke depan bisa layani lebih banyak jenis pembayaran atau bahkan top-up e-wallet,” katanya. (Dam)