JATIMPOS.CO/BANYUWANGI – Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi kini mulai didorong mengadopsi teknologi digital untuk pengelolaan sampah. Hal ini ditandai dengan pelatihan penggunaan aplikasi SIGAP Rijig Sampah yang digelar pada Senin, 26 Mei 2025 di ruang pertemuan Balai Desa Purwodadi.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Yayasan Rijig Pradana Wetan Banyuwangi, dan diikuti oleh para pengurus KSM, perangkat desa, serta pelaku pengelolaan sampah di tingkat lokal.
SIGAP (Sistem Informasi Gerakan Aksi Peduli) Rijig Sampah adalah aplikasi yang dirancang untuk memudahkan proses pendataan dan pengelolaan sampah secara digital. Mulai dari pencatatan jenis dan volume sampah, pelacakan distribusi armada pengangkut, hingga pelaporan ke pemerintah—semuanya bisa dilakukan secara real time dan terpusat.
Kepala Desa Purwodadi, Drs. Suyanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa aplikasi ini akan sangat membantu aspek administrasi pengelolaan sampah, terutama dalam pencatatan keuangan dan pelaporan bantuan dari pihak luar.
“Kalau semua sudah pakai sistem digital, pencatatan uang masuk, uang keluar, maupun bantuan dari pemerintah atau lembaga seperti COCC bisa lebih mudah dan transparan. Harapannya, ke depan akan memudahkan pengurus dalam menjalankan program,” ujar Suyanto.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Desa Purwodadi sangat serius membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, dan pelatihan ini menjadi salah satu upaya agar masyarakat bisa berperan aktif.
"Kalau pengelolaannya baik maka dari pemerintah baik dari kabupaten, propinsi atau pusat memberikan dukungan utamanya bantuan. Desa Purwodadi memang berusaha untuk masyarakat bisa mengelola sampah dengan baik, dan Desa Purwodadi bisa bersih dan damai," pungkas Suyanto. (Ren)