JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN – Akibat cuaca ekstrem yang melanda Kota Madiun pada Minggu (17/11/2024) malam hingga menyebabkan sebagian wilayah Kota Madiun terendam banjir membuat pasangan calon (paslon) Maidi-F Bagus Panuntun (Madiun) turun ke lokasi banjir.

Bahkan, paslon Madiun ini juga menyalurkan bantuan bagi warga di Kelurahan Tawangrejo dan Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

Cawali Maidi tak menampik banjir menjadi persoalan klasik yang terjadi di sebagian wilayah Kota Madiun. Pencegahan dan penanganan tidak bisa hanya dilakukan Pemkot Madiun saja. Melainkan harus diselesaikan lewat kerja sama antar daerah dengan Kabupaten Madiun.

‘’Memang daerah Tawangrejo dan sekitarnya mendapat kiriman air dari wilayah hulu. Besarnya air kiriman membuat air sungai meluap hingga ke permukiman warga,’’ kata cawali Maidi, Senin (18/11/2024).

Kerja sama tentang penanggulangan bencana antar daerah ini menurutnya tidak bisa ditunda lagi.

"Mungkin bisa dengan reboisasi di wilayah hulu agar air yang turun ke hilir melewati Kota Madiun tidak begitu besar,’’ ungkapnya.

Semasa kepemimpinan Maidi, upaya pencegahan banjir telah dilakukan. Mulai peninggian tanggul hingga normalisasi sungai. Tiap tahun, Pemkot Madiun selalu mengeruk endapan sedimentasi agar volume sungai kembali pada fungsinya. Namun, kondisi itu seharusnya juga diimbangi dengan pencegahan di wilayah hulu sungai.

‘’Jadi, sungai di kota ini sudah tanggul tinggi tapi tidak ada kerja sama antar daerah. Bagaimana agar air tidak turun sebegitu besar itu yang akan kita lakukan,’’ ujar Wali Kota Madiun periode 2018-2024 itu.

Selain itu, pengendalian sampah juga menjadi pekerjaan rumah (PR) pemkot untuk mencegah banjir. Karena, penyumbatan saluran air atau sungai akibat tumpukan sampah acap menjadi biang luapan air.

‘’Jangan sampai ada sampah yang sengaja dibuang ke sungai. Ini yang akan segera kami tindaklanjuti,’’ pungkasnya. (jum).