JATIMPOS.CO/MADIUN - Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN) Cabang Karesidenan Madiun menggelar pelatihan USG dasar terbatas di fasilitas kesehatan tingkat pertama, mulai tanggal 5-6 Oktober 2024.

Pelatihan yang digelar di Votel Kartika Abadi Madiun ini diikuti 30 peserta. Tujuannya, untuk meningkatkan kompetensi kepada tenaga kesehatan, baik itu dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan (nakes) lainnya.

Hadir dalam acara tersebut Ketua ASKLIN Cabang Karesidenan Madiun, Pamudji, S.Kep, Ns, S.H., M.H., CMC, Ketua IDI Cabang Kota Madiun dr. Sutowo, SpPD,, FINASIM, Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun dr. Dhenik Wuryani serta pemateri pelatihan di antaranya Sarahyiti, S.ST., M.Kes. dan dr. Sigit Darmadi, S.pOG., Subsp., Obginsos.

Kegiatan pelatihan ini juga di support PT Syntech, PT Graha Alkes Utama, Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Laboratorium Klinik Prodia Madiun.

Ketua ASKLIN Cabang Karesidenan Madiun, Pamudji, S.Kep, Ns, S.H., M.H., CMC. mengatakan, pelatihan ini digelar juga mengacu pada regulasi tentang peraturan perundang-undangan tentang kompetensi dokter umum, salah satunya sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan bahwa dokter umum harus dapat melakukan USG pemeriksaan, yaitu dengan USG dasar terbatas.

Usai meninjau stand, dari kiri Branch Manager Prodia Madiun Tini Partini, Ketua ASKLIN Cabang Karesidenan Madiun, Pamudji, Ketua IDI Cabang Kota Madiun dr. Sutowo, dan Prodia Madiun.
--------------------------------------------

"Pelatihan seperti ini rutin digelar oleh ASKLIN. Karena anggota kami ini kan klinik dan ada dokter umumnya, maka kami membekali teman-teman di semua klinik ini supaya memiliki kompetensi," jelasnya.

Lebih lanjut, Direktur Klinik Utama Rawat Inap Yepa Husada Kaibon ini menyampaikan, karena ASKLIN adalah asosiasi organisasi dari klinik, maka pihaknya juga lebih mengutamakan pelatihan bagi anggotanya. Artinya, mulai dari kompetensi mutu, biaya dan kompetensi para dokter umum klinik terpenuhi.

"Jadi kita tidak berorientasi bisnis yang harus mahal-mahal, tetapi kompetensi itu harus terpenuhi, dan dokter-dokter ini bisa menerima manfaat dari pelatihan," ungkapnya.

Dia juga berharap dengan adanya pelatihan USG dasar terbatas ini fasilitas kesehatan tingkat pertama, mulai dari pelayanan khususnya ibu hamil, mulai dari sejak hamil sampai persalinan bisa dimonitoring.

"Karena ini adalah modalnya bangsa, dengan termonitor dengan USG, perkembangan dan pertumbuhannya di dalam kandungan ibu dengan baik. Karena, kompetensi dokter umumnya yang sudah bagus, akhirnya bayi ini lahir dengan sehat. Otomatis modal bangsa ini menjadi modal anak-anak yang sehat juga," pungkasnya. (jum).