JATIMPOS.CO/KABUPATEN MALANG - Kemenangan Arema FC dengan menjuarai Piala Presiden 2019, diiringi dengan nadzar dari beberapa pendukungnya. Salah satunya maskot Arema FC, Kukuh Sanyoto.
Pria berumur 41 tahun itu harus menjalankan nazarnya dengan jalan kaki dari Desa Slorok, Kabupaten Malang menuju Kantor Arema FC di Kota Malang.
Jarak yang ia tempuh kurang lebih 28 kilometer. Kukuh berangkat dari Slorok pukul 07.00 dan sampai di Kandang Singa, Kantor Arema FC pukul 14.00. Sesampainya di kantor, ia langsung sujud syukur.
Nadzar itu disampaikan sebelum Arema menjuarai Piala Presiden 2019. Kebetulan Arema melawan Persebaya Surabaya di partai puncak agenda pra-musim tersebut. Dan Arema menjadi juara usai menang dengan agregat 4-2 atas Bajul Ijo, diiringi dengan kemenangan 2-0 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, 12 April 2019 lalu.
"Nazar ini berawal dari final Piala Presiden 2019 melawan Persebaya, kalau Arema menang saya akan jalan kaki," ujarnya, Kamis (18/04/2019) di Kantor Arema FC.
Baginya nazar yang sedang dijalankan bukanlah untuk mencari sensasi dan ketenaran. Ia rela berjalan kaki karena cintanya terhadap tim berjuluk singo edan itu.
"Jujur saja saya tidak mencari tenar dan sensasi, saya sangat mengapresiasi Arema membanggakan Malang Raya," paparnya.
Ia mengaku sangat dendam terhadap suporter Persebaya, bonek mania sehingga bernazar seperti ini. Ia menceritakan kisahnya pada tahun 2012 pernah dikeroyok oleh bonek saat pulang kerja.
"Tidak dendam pada Persebayanya, tapi saya pernah dikeroyok bonek 2012 gara - gara pakai baju, jadi dendam sama bonek bukan Persebaya," ujar pria berusia 41 tahun itu.
Tidak ada persiapan khusus untuk persiapan berjalan kaki, ia mengaku hanya minum susu telur madu jahe (stmj) untuk menambah energi.
"Tadi malam cuma minum stmj, mudanya dulu sukak naik gunung," tuturnya. (swan)