JATIMPOS.CO/TUBAN – Sekolompok warga Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban mendatangi Kantor PT Semen Indonesia Logistik (Silog). Bukan tanpa alasan tentunya, hal ini menyusul pemukulan terhadap warga setempat oleh sejumlah sopir truk PT Silog. Warga meminta pertanggungjawaban setelah tiga pekan terakhir kejadian tidak ada kejelasan dari perusahaan.

Kepala Desa Socorejo, Zubas Arief Rahman Hakim menjelaskan semula ada penganiayaan terhadap pemuda sini berinisial RF (25) yang diduga dilakukan oleh sopir yang bekerja di PT Silog. Karena tak terima, maka warganya berbondong-bondong mendatangi perusahaan. Tujuannya, meminta pertanggung jawaban atas kejadian yang menimpa pemuda itu.

Kejadian ini memantik kemarahan warga sehingga berujung penutupan akses jalan perusahaan. Warga dan keluarga korban meminta perusahaan secepatnya menyerahkan terduga pelaku ke pihak berwajib.

"Sudah tiga minggu lalu pelaku belum ditangkap. Mohon segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian," tegasnya.

Dari keterangan yang diterima Arif, di lingkungan PT Silog kuat dugaan ada peredaran narkoba yang diedarkan para sopir. Bahkan, tidak jarang ada sopir tembakan atau bukan sopir asli yang dipekerjakan. Hal ini menjadi pemicu adanya peredaran obat-obatan terlarang.

"Jadi kaitannya pengeroyokan itu karena diduga adanya peredaran narkoba antar sopir-sopir serta tidak memperbolehkan adanya sopir tembakan," terang Arief.

Korban pemukulan, RF, menceritakan sebelum kejadian dia membeli kopi. Pada saat yang sama ia melihat ada driver mabuk dan diduga adanya transaksi narkoba. Karena tak terima desanya dikotori, sontak RF pun langsung menegur para sopir tersebut. Sehari kemudian, di tempat yang sama dia ditampar seorang sopir kemudian lainnya datang mengeroyok RF.

"Ini ada jahit sepanjang 6 cm, ditampar lalu dihantam batu dari belakang saat saya membeli kopi di warung kemarin," kata RF.

Akibat kejadian ini, petugas keamanan perusahaan dengan nada keras memarahi warga yang menutup akses jalan. Akhirnya pihak perusahaan, kepala desa, karang taruna dan TNI dan Polri melakukan mediasi di dalam balai desa setempat.

Kepala Operasional Driver PT Silog, Hasan dalam mediasi mengatakan terduga pelaku bukan drivernya, melainkan sopir tembakan. Dia menegaskan bahwa perusahaan sudah memberikan clue ke komunitas driver untuk membantu mendapatkan pelaku aksi kekerasan ini. (min)