JATIMPOS.CO/TUBAN – Peristiwa meninggalnya dua bocah tenggelam di wisata kolam renang Jatiwangi Kecamatan Merakurak menyita perhatian publik. Banyak khalayak menyayangkan peristiwa maut ini. Hal ini pun langsung direspon oleh komisi IV DPRD Tuban.

Dalam pernyataannya, ketua komisi IV, Tri Astuti mengungkapkan duka mendalam atas peristiwa tersebut. Semestinya pengelola wisata air tersebut memperhatikan dan menerapkan standart operasional prosedur (SOP) mengingat pengunjung di wisata tersebut mayoritas anak usia dini yang belum banyak mengerti tentang bahaya.

Kejadian ini menurut Astuti harus yang terakhir. Seluruh pemilik kolam renang di Kabupaten Tuban harus menganggap persoalan ini adalah hal yang sangat serius. Pelayanan pengawasan bagi anak-anak yang berenang di kolam dewasa harus lebih memperhatikan keselamatan.

“Tentunya peran orang tua menjadi utama untuk lebih memperhatikan keselamatan,” terang Astuti saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (26/6/2024).

Srikandi Gerindra ini menyebut agar pihak berwajib melakukan penyelidikan atas tragedi ini. Apabila ditemukan dalam hal pembangunan dan pengelolaan objek wisata yang berpengaruh terhadap keamanan tempat wisata, maka pengelola wisata akan mendapat sanksi sesuai dengan perundangan yang berlaku.

“Tentu terkait hal ini nanti pihak berwenang akan melakukan penyelidikan mendalam,” terang Ketua Komisi IV yang membidangi tentang pariwisata.

Komisi IV selaku mitra dinas pariwisata akan berkoordinasi dengan dinas terkait. Apabila ada unsur kelalaian dalam pengawasan pengelolaan objek wisata, maka akan ditinjau ulang perijinannya.

Seperti diketahui tragedi maut terjadi di wisata kolam renang Jatiwangi di Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Sekitar jam 09.00 pagi dua wisata yang tak pernah sepi pengunjung ini menyisakan duka mendalam setelah dua bocah berusia 7 tahun meninggal tenggelam di kolam dewasa, Rabu (26/6/2024).

Korban bernama Mohammad Hafidz Fauzi dan Samsul Adi Saputra asal Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang merupakan siswa di salah satu TK di kecamatan setempat. (min)